Lama rasanya sudah tidak menulis di leptop ini dan memosting tulisan di Kompasiana. Dulu aku berandai-andai sebelum memiliki mesin tik tercanggih ini untuk menjadi penulis handal, tapi kemutakhiran tekhnologi menyerang dan mencoba merusak struktur jaringan otakku.
Saat ini pun jika ingin menulis selalu berkutat tentang pribadi, belum bias menulis untuk mengkritik pemerintahan, kejanggalan social, atau pandagangan terhadap perkembangan zaman. Hmm mungkin inilah kehidupan layaknya iman terkadang bertambah dan terkadang lagi berkurang.
Dulu saat belum memiliki leptop canggih ini, aku bias menulis dua buku diary dalam dua tahun, yaa lumayan tebal dan bisa dikatakan produktif sekali untuk umur segitu. Dan menulis untuk saat ini bagiku hal yang paling rumit, karena minim ide dan miskin imajinasi.
Hampir saja aku menjadi penulis jika kekonsistensi dalam menulis terus aku perjuangkan, namun kini cita-cita penulis itu semakin tampak suram, sebab hari demi hari tak lagi seperti dulu, seperti semesta mendukung.
Tulisan yang sebegini pendek saja bagiku sudah sangat panjang, dan jari-jariku mulai lelah untuk menari di atas keyboard leptop ini.
Sudahlah, semoga saja tulisan ini adalah pemantik dari semangat sumbu pendek akan cita-cita menjadi penulis abal-abal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H