Mohon tunggu...
Muhammad Harun Sukarno
Muhammad Harun Sukarno Mohon Tunggu... Akuntan - NIM 55521120014, Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI, MATA KULIAH PAJAK INTERNASIONAL - P552120005 - Kamis 19:30-22:00 (XC-008) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak) UNIVERSITAS MERCU BUANA, PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PEMERIKSAAN PAJAK - P552120006 - Sabtu 14:30-16:59 (I-404) (Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 10_Pemeriksaan Pajak - Math

25 Mei 2023   11:04 Diperbarui: 25 Mei 2023   11:06 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Klikpajak.id

SOAL KUIS 10 


Sumber Gambar : Kuis 10 Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Kuis 10 Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi Muhammad Harun Sukarno 

Dari persamaan diatas, maka dapat diketahui bahwa nilai pajak yang maksimal dan optimal adalah Jawa Barat dengan nilai -1. Penulis mengasumsikan bahwa X1 = penerimaan pajak daerah, X2= kualitas pelayanan fiskus dan X3=economic growth. Dengan hasil yang masih sangat minum, maka diperlukan upaya yang optimal untuk meningkatkan pajak daerah. Dengan asumsi persamaan dibawah ini : 

  • Jawa Barat : -3x1 + 2x2 -- x3 = -1
  • Jawa Tengah : 6x1 -- 6x2 + 7x3 = -7
  • Jawa Timur : 3x1 - 4x2 + 4x3 = -6

1. Jawa Barat memiliki penerimaan pajak daerah lebih rendah, kualitas pelayanan baik dan kurangnya pertumbuhan ekonomi. 

2. Jawa Tengah memiliki pernerimaan pajak yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang baik  namun karena kualitas pelayanan yang jauh lebih buruk dibanding Jawa Barat dan Jawa Timur, hal tersebut menyebabkan performa Jawa Tengah lebih rendah dibanding dengan provinsi lainnya. 

3. Sedangkan Jawa Timur memiliki penerimaan pajak daerah yang cukup baik dan pertumbuhan ekonomi baik, namun sayangnya kualitas pelayanan fiskus kurang baik, maka performanya kurang baik secara keseluruhan. 

Dengan kondisi demikian, maka penulis memberikan usulan bahwa pemprov sebaiknya terus meningkatkan kualitas pelayanan pajak. Terlebih lagi dengan adanya sistem digitalisasi pajak dan reformasi pajak diperlukan sosialisasi yang massif untuk mendongkrak penerimaan pajak daerah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun