Mohon tunggu...
harun rambe
harun rambe Mohon Tunggu... -

apa kabar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Netralnya Amin Rais Berdampak Buruk bagi PAN

26 Februari 2015   03:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang Kongres IV PAN di Bali, 28 Februari - 3 Maret 2015 nampaknya suasananya semakin panas dan seru. Termasuk Amin Rais yang terus bergerilya mencari dukungan untuk Zulkifli Hasan. Seharusnya Amin Rais sebagai maha guru di PAN lebih menjaga etika berpolitik santun.

Kecenderungan Amin Rais yang lebih memihak terhadap Zulkifli Hasan ini menunjukkan bahwa kalau Zulkifli terpilih, PAN bisa jadi menjadi partai milik keluarga. Seharusnya Amien Rais untuk bersikap netral dalam kontestasi pemilihan ketua umum dalam musyawaran nasional Partai Amanat Nasional (PAN)

Meskipun sejauh ini, Amien diketahui mendukung Zulkifli Hasan yang akan bersaing dengan Hatta Rajasa dalam perebutan nahkoda PAN. Banyak yang bilang dukungan Amien Rais juga dinilai masih sangat berpengaruh terhadap suara pengurus PAN di daerah.

Banyak kalangan yang beranggapan bahwa figur mana pun yang didukung Amien Rais akan miliki peluang besar untuk terpilih jadi Ketum PAN. Namun demikian, sebenarnya posisi Amien Rais haruslah sangat netral, tak boleh berpihak pada satu figur tertentu.

Sebenarya akan lebih bijak jika Amien Rais netral dalam munas, karena dia akan dikukuhkan menjadi simbol legendaris bagi PAN. Sebaliknya jika mendukung Zulkifli Hasan, maka akan membawa dampak negatif baik pada Amien Rais sendiri maupun terhadap PAN.

Kalau sampai Amin Rais tidak bisa menjaga kenetralanya  ini akan menjadi catatan tersendiri oleh para kader-kader PAN mengapa,  karena  pertama Zulkifli merupakan besan Amien Rais, sehingga akan timbulkan kesan bahwa ternyata pak Amien berupaya membangun dinasti keluarga dalam PAN.

Alasan kedua, jika Amien mendukung Zulkifli, maka PAN akan semakin absah dianggap sebagai parpol yang bangun dinasti keluarga, mulai dari daerah hingga tingkat nasional. Kalau praktek dinasti terus dibudayakan sehingga jika itu terus terjadi maka derajat PAN sebagai parpol reformasi akan sangat merosot.

Tindakan ketidak netralan Amien Rais yang mendukungan  Zulkifli Hasan akan menggiring citra negatif di kemudian hari. Padahal umumnya warga bangsa ini kenal Amin Rais sebagai tokoh dan lokomotif reformasi.

Selain itu, Zulkifli Hasan sebagai sosok yang memiliki sisi negatif karena pernah beberapa kali berurusan dengan KPK terkait kasus korupsi Bupati Bogor dan Gubernur Riau. Malah jika KPK konsisten bukan mustahil akan merubah status Zulkifli ke depan.

Sedangkan Hatta Rajasa sendiri hingga saat ini belum punya cacat yang terkait KPK, dan figur yang bisa sangat leluasa untuk urus PAN hingga 5 tahun mendatang. Back ground-nya pun ada diatas Zulkifli Hasan, baik dari sisi pendidikan maupun pengalaman lain, termasuk dalam komunikasi politik.

Dengan alasan-alasan inilah, maka saatnya bagi Amian Rais untuk tampil netral di tengah-tengah kadernya. Semakin hari peran Amin Rais sangatlah kental dalam suksesi kongres PAN. Hal ini sangat terlihat bagaimana memainkan kedinastiannya dengan mendorong Zulkifli Hasan sebagai calon Ketua umum yang juga besannya dan anaknya Hanafi rais sekjenya.

Bisajadi Amin Rais menganggap  Hatta anak bandel yang tidak lagi nurut, akan disingkirkan. Karena Amin menganggap kader-kadernya semua harus patuh menjadi 'bonekanya' dia.

Bila hal ini memang terjadi celakalah sang deklalator demokrasi dan reformasi itu, sejarah akan mencatat catatan buruk dihari tuanya, dengan melakukan kesalahan ke dua kalinya, seperti yang dilakukan saat kepemimpinan Soetrisno Bachir. diberikan aklamasi kalau ini sampe terjadi.

Pada saat nanti jika zulkifli Hasan menjadi ketua umum, PAN akan jadi bulan-bulanan lawan politiknya dan tersandera dengan kasus2nya waktu menjadi menteri kehutanan. Bisa jadi PAN  akan menjadi PKS jilid 2 ketua umumnya ditangkap KPK tamat sudah suara PAN 2019. ini harus menjadi catatan kader-kader PAN.***

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun