Di era modern ini, kebutuhan akan air bersih menjadi salah satu perhatian utama di berbagai sektor. Salah satu solusi inovatif yang muncul adalah penggunaan teknologi nano dalam penyaringan air. Metode ini melibatkan partikel berukuran nano yang digunakan untuk menyaring kontaminan dari air dengan efisiensi tinggi. Teknologi ini tidak hanya mampu menghilangkan. partikel fisik, tetapi juga polutan kimia yang sangat kecil, seperti logam berat, bakteri, dan bahan kimia berbahaya.
Salah satu contoh aplikasi nanoteknologi dalam penyaringan air adalah penggunaan membran nano yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Membran ini dirancang untuk memiliki pori-pori berukuran nanometer, yang memungkinkan air bersih melewatinya sekaligus menangkap polutan. Selain itu, proses produksi membran ini sering kali melibatkan bahan daur ulang dan meminimalkan penggunaan bahan kimia berbahaya, sehingga sejalan dengan prinsip teknologi hijau.
Keuntungan lain dari teknologi ini adalah efisiensi energinya. Banyak metode penyaringan air konvensional membutuhkan energi dalam jumlah besar untuk beroperasi, sedangkan teknologi nano ini membutuhkan lebih sedikit energi dan menghasilkan lebih sedikit limbah. Hal ini secara langsung berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon dan menghemat sumber daya alam, sehingga mendukung kelestarian lingkungan.
Penerapan teknologi nano dalam penyaringan air tidak hanya berpotensi untuk menyediakan air bersih bagi populasi yang lebih luas, tetapi juga membantu mengurangi polusi air dan menjaga keberlanjutan ekosistem. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 6 (Air Bersih dan Sanitasi yang Memadai) dan nomor 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), yang bertujuan untuk menyediakan akses air bersih dan sanitasi, serta mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas manusia.
Daftar Pustaka
[1] Fahanani, A. F., & Kamajaya, L. (2023). Panduan Praktis Teknologi Nano: Konsep dan Implementasi. Universitas Brawijaya Press.
[2] Fathar, 1. R. Pengetahuan Praktis Pengolahan Air Limbah Dan Pengelolaan Daur Ulang Secara Berkelanjutan. Penerbit Adab.
[3] Ilmiah, O., & Besar, G. (2016). Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung Profesor I Gede Wenten TEKNOLOGI MEMBRAN: PROSPEK DAN TANTANGANNYA DI INDONESIA.
[4] Lestari, K. R. (2021). Sintesis Bahan Nano Membran. http://repository.unas.ac.id/3977/1/SINTESIS BAHAN NANO MEMBRAN_lengkap.pdf [5] Nainggolan, H., Nuraini, R., Sepriano, S., Aryasa, I. W. T., Meilin, A., Adhicandra, I..... & Prayitno, H. (2023). GREEN TECHNOLOGY INNOVATION: Transformasi Teknologi Ramah Lingkungan berbagai Sektor. PT. Sonpedia Publish⁹ing Indonesia.
[6] Pangaribuan, N., Winarni, I., Toha, M., & Utami, S. (2017). Optimalisasi Peran Sains & Teknologi Mewujudkan Smart City (Issue June). https://www.researchgate.net/profile/Sri-Utami24/publication/326057983_Optimalisasi_Peran_Sains_Teknologi_untuk_Mewujudkan S mart_City/links/5b35ac33aca2720785f49141/Optimalisasi-Peran-Sains-Teknologi-untuk- Mewujudkan-Smart-City.pdf#page-226
[7] Sukartini, N. M., & Saleh, S. (2016). Akses Air Bersih di Indonesia. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 9(2), 89-98.