Mohon tunggu...
Harun Arrasyid
Harun Arrasyid Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa IAIN Jember

Seorang yang berpetualangan mencari hal unik, kreatif dan membangun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malaikat Berwujud Manusia

18 Mei 2020   20:01 Diperbarui: 18 Mei 2020   20:33 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui,Malaikat adalah sosok maklum yang paling mulia di antara semua makhluk. Perbuatan yang selalu baik dan hati yang lembut serta selalu menyampaikan hal yang baik. Di dunia ini sosok malaikat juga di wujudkan sebagai sosok guru, yang selalu menebar kebaikan dan menyampaikan sebuah ilham ilahi berupa ilmu.

Guru adalah sosok yang begitu mulia, bahkan ada yang mengatakan "bila tidak ada guru dunia ini akan gelap tanpa adanya cahaya ilmu". Kaisar Jepang Hirohito berpidato pasca boom atom yang telah menghancurkan negeri para Samurai ini " Berapa jumlah Guru yang tersisa?"  Kaisar Jepang Hirohito menanyakan berapa jumlah guru, bukan berapa prajurit tentara yang tersisa. Ini membuktikan bahwa sosok guru ada cahaya penerangan di masa depan. Tanpa adanya guru, sebuah negeri yang kini di juluki sebagai macan asia tidak akan bisa menjadi negara semaju itu. Melihat sosok guru seperti melihat masa depan cerah yang telah di janjikan di dunia ini.

Negara Singapura, Malaysia dan Negara-Negara yang maju tersebut, kenapa bisa semaju itu? Sebab di negara tersebut para guru di mulyakan hidup seseorang guru di perhatikan, sehingga beliau-beliau para guru bisa fokus untuk menyampaikan sebuah ilham Ilahi berupa ilmu. 

Di Korea, hari guru di peringati dengan cara yang begitu antusias, mereka para siswa dan semua warganya berdatangan ke rumah rumah para guru untuk memberikan sebuah hadiah atas apa yang telah di perjuangan untuk bangsanya. Untuk itu, jika Indonesia ingin maju mari mulyakan hidup guru, hargai guru dan bahagiakan guru, agar negara yang sebesar ini tidak tenggelam kedalam Gerhana ilmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun