Nyadran merupakan sebuah tradisi lama yang ada di Daerah Purworejo khususnya di Desa Pringgpowijayan Kecamatan Kutoarjo. Nyadran sendiri diperingati ketika bulan Rajab tepatnya pada Jumat Kliwon. Tradisi nyadran sudah ada sejak jaman dahulu namun, tradisi ini sudah sangat langka untuk ditemui. Menurut penuturan Pak Kun selaku tokoh masyarakat desa pringgowijayan, nyadran ini diperingati untuk mencurahkan rasa syukur dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat desa yang sudah meninggal. Nyadran sendiri identik dengan memotong kambing, namun ada yang berbeda. Perbedaan nyadran dengan yang lainnya yaitu untuk pemotongan kambingnya langsung dilaksanakan di dalam makam. Untuk pengolahan kambingnya sendiri yang memasak diharuskan laki-laki. Untuk memasaknya pun juga berbeda dari umumnya. Pada umumnya memasak untuk rasa yang pas harus dicicipi terlebih dahulu, tapi untuk perayaan nyadran ini proses memasak tidak boleh dicicipi terlebih dahulu, entah itu nanti rasanya enak atau tidak ya tergantung keberuntungan juru masaknya. Uniknya perayaan nyadran itu di sini, semua perayaan dan proses berlangsunya dilaksanakan di makam. Sehari sebelum perayaan nyadran ini masyarakat desa terlebih dahulu berkerja bakti membersihkan makam kemudia acara nyadran ditutup dengan syukuran bersama yang dilaksanakan di makam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H