Mohon tunggu...
Harum Sahara
Harum Sahara Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Bacalah, bacalah, bacalah kemudiah tulislah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hidup untuk Mengabdi Menurut Mahatma Gandhi

24 November 2021   18:11 Diperbarui: 24 November 2021   18:15 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mahatma Gandhi merupakan seorang filusuf dari India. Gandhi sebenarnya hanya pemikir biasa, tetapi sebagaimana gelarnya sebagai mahatma, aktivitas beliau luar biasa. Salah satu paham yang dikenalkan adalah swadesi yang artinya cinta tanah air sendiri. 

Dengan mengabdikan diri kepada masyarakat yang sebaik-baiknya dan kepada lingkungannya sendiri terlebih dahulu. 

Sebab pada hakikatnya hidup adalah pengabdian. Gandhi secara jelas memberikan urutan swadesi ini, yaitu pengabdian diri untuk keluarga, pengorbanan keluarga untuk desa, desa untuk keluarga dan negara untuk kemanusiaan. 

Swadesi ditaati untuk menciptakan ketentraman dunia, sedangkan pengingkaran terhadapnya dapat mengakibatkan kekacauan.

Dalam prakteknya, hidup pribadi kita perlu diabdikan untuk kebaikan keluarga. Kemudian abdikan diri untuk kebaikan masyarakat sekeliling. Apabila kehidupan masyarakat sekeliling sudah bagus abdikan diri pada negara. 

Jadi berhadapan dengan negara, dengan lingkungan, maupun dengan keluarga kita tidak diperkenankan menuntut tapi mengabdi. Hal tersebut yang jarang ditemukan di Indonesia saat ini.

Setiap orang akan meminta sesuatu dari Indonesia. Padahal seharusnya kita bisa swadesi, memberika sesuatu sekecil apapun yang dimampu. Gandhi sendiri mencontohan dengan memintal benang, mencuci sendiri, bahkan memenuhi kehidupan secara mandiri. Sebab hidup ini labelnya adalah pengabdian untuk alam semesta yang dimulai dari keluarga. 

Pelaksanaan swadesi yang paling mudah adalah sebisa mungkin membeli segala keperluan dari dalam negeri dan tidak membeli barang-barang impor apabila barang-barang tersebut bisa dibuat dari dalam negeri.

Semangat pengabdian perlu terus digerakkan sedangan tuntutan-tuntutan perlu dihilangkan. Kejadian mahasiswa menuntut dosen, dosen menuntut rektor, rektor menuntut menteri, menteri menuntut presiden, pegawai menuntut gaji naik, pengusaha nuntut pajak dihapus, dan lain-lain tidak akan ada semangat swadesi. 

Apabila terus terjadi maka kita akan menjadi lemah sehingga orang luar mudah masuk dan menjajah. Padahal swadesi ini yang membuat Mahatma Gandhi sukses menanamkan kesadaran untuk mengusir penjajah tanpa kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun