Mohon tunggu...
Haruman haruman
Haruman haruman Mohon Tunggu... -

NAMA:HARUMAN NIM:E1S014021 PRODI:PENDIDIKAN SOSIOLOGI (UNRAM)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Evaluasi dalam Pembelajaran

8 April 2015   20:37 Diperbarui: 4 April 2017   18:29 12651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Evaluasi itu adalah suatu kegiatan yang tidak mungkin tidak dilakukan oleh suatu sekolah karena evaluasi itu merupakan salah satu komponen system pembelajaran pada khususnya dan system pendidikan pada umumnya atau bisa dikatakan juga kegiatan yang tidak mungkin dielakan dalam proses pembelajaran. Evaluasi baik evaluasi hasil pembelajaran maupun pembelajaran merupakan bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan atau proses pendidikan. Didalam evaluasi itu ada tiga hubungan erat atau sering kita dengar istilah Triangulasi yaitu antara kegiatan pembeajaran, tujuan pembelajaran dan kegiatan evaluasi. Dalam kegiatan pendidikan, evaluasi itu sering digunakan karena dalam satu periode atau kegiatan itu perlu mengetahui hasil atau prestasi yang sudah dicapai, baik oleh pihak guru atau siswa atau bahkan orang tua siswa, ini bisa dirasakan dalam semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan formal, informal dan non formal.

Dalam melakukan evaluasi tentunya kita memiliki dasar untuk melaksanakan hal tersebut dimana disini ada tiga dasar dalam melakukan evaluasi yaitu, satu, dasar psikologis pada dasar kita ini ingin mengetahui sejauh mana melangkah menuju tujuan yang kita capai. Kedua, dasar diktatis pada dasar ini menunjukkkan bahwa hasil evaluasi sangat besar manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan didaktatis seperti untuk memotivasi belajar, mendapatkan informasi atau data siswa yang kesulitan dalam belajar dan untuk mengetahui cara belajar yang pas atau cocok. Ketiga, dasar administrative, maksudnya disini evaluasi itu sangat dibutuhkan karena tanpa informasi yang diperoleh dari evaluasi guru tidak mungkin bisa mengisi raport, menentukan Indeks Prestasi, memberikan ijazah dll.

Evaluasi juga memiliki fungsi dalam proses belajar mengajar yaitu, pertama tes formatif dimana dilaksanakan di tengah program pembelajaran digunakan sebagai umpan balik atau feed back baik siswa atau guru. Berdasarkan hasil tes, guru bisa menilai kemampuan siswanya dan dijadikan bahan perbaikan melalui kegiatan pembelajaran selanjutnya, sedangkan siswa bisa mengetahui materi pelajaran yang belum dikuasai untuk bahan perbaikan . Kedua tes diagnostic bertujuan mendiagnosa kesulitan belajar siswa untuk melakukan perbaikan. Dengan demikian harus lebih dahulu disajikan tes formatif untuk mengetahui ada atau tidaknya bagian yang belum dikuasai oleh siswa. Ketiga, tes sumatif, tes ini dilakukan setelah satuan program pembelajaran dilakukan atau setelah materi pelajaran selesai dalam kurun waktu satu semester. Tujuan utama tes ini untuk menentukan nilai yang menggambarkan keberhasilan siswa setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, sehingga bisa ditentukan kedudukan siswa di kelas, mengikuti program pembelajaran sebagai bahan informasi kepada pihak yang bersangkutan. Keempat, tes penempatan, siswa bisa di tempatkan di kelompok yang sesuai dengan tingkatan pengetahuan yang dimiliki maka digunakan suatu tes. Sekelompok siswa yang mempunya hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar. Dalam memberikan evaluasi pada proses belajar mengajar harus kita berdasarkan pada prinsip pelaksanaan, dimana prinsip itu yaitu prinsip kontinyu maksudnya kegiatan evaluasi itu dilakukan secara terus menerus bukan hanya satu kali saja, guru harus selalu memberikan evaluasi kepada siswanya sehingga bisa mengambil suatu kesimpulan yang tepat dan cepat. Prinsip menyeluruh, evaluasi dilakukan secara menyeluruhmencakup keseluruhan aspek tingkah laku siswa seperti aspek kognitif, apektif dan psikomotor yang ada pada masing-masing siswa. Prinsip objektif, evaluasi dilakukan dengan sebaik-baiknya berdasarkan data dan fakta tanpa ada pengaruh oleh unsure subjektif dari guru atau orang yang melakukan evaluasi. Selain prinsip kegiatan evaluasi juga harus memiliki acuan dalam melakukan evauasi itu, dimana acuannya itu penilain acuan patokan dan penilain acuan norma.

Didalam evaluasi hasil pembelajaran juga ada tekniknya yaitu ada teknik tes yang bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dijalankan oleh siswa, kemudian jawaban siswa dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapkan, ada juga teknik non tes yang biasanya berupa wawancara, kuisoner, ceklist dll. Didalam melakukan tes juga banyak mode atau ragam yang di gunakan oleh guru. Guru biasanya juga menggunakan tes tulis dan tes lisan. Tes tulis yang meliputi tes dalam bentuk uraian, tes uaraian ini meliputi semua tes yang pertanyaannya membutuhkan jawaban yang berupa uraian yang terdiri dari model uraian bebas dan bentuk uraian terbatas atau tes berstruktur, tes dalam bentuk objektif, yakni semua bentuk tes yang mengharuskan siswa memilih diantara kemungkinan jawaban yang sudah disediakan, memberikan jawban singkat atau mengisi jawaban pada kolom titik yang disiapkan. Bentuknya seperti benar atau salah, pilihan ganda, menjodohkan. Tes lisan merupakan instrument penilaian yang kegiatannya dikerjakan dengan mengadakan Tanya jawab secara langsung untuk mengetahui kemampuan siswa untuk memecahkan suatau masalah atau soal, mempertanggung jawabkan argument, penguasaan bahasa dan penguasaan materi pelajaran. Tes lisan ini dapat berupa jawaban atas pertanyaan maupun tanggapan yang diajukan oleh guru. Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes lisan bebas tanpa memakai pedoman yang dipersiapkan secara tertulis dan tes lisan pedoman tentang apa yang ditanyakan kepada siswa. Jadi evaluasi itu penting bagi pembelajaran. Kita lihat bagi siswa hasil evaluasi itu memberi informasi tentang sejauh mana siswa itu sudah menguasai bahan pelajaran yang disampaikan guru. Bagi guru hasil evaluasi memberikan petunjuk atau titik terang bagi guru mengenai kondisi siswanya, mengenai materi pelajaran yang disampaikannya dan gaya atau metode mengajarnya. Bagi sekolah keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan pula oleh kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah. Efektifitas kegiatan belajar megajar yang diprasyaratkan yaitu kondisi belajar yang diciptakan sekolah itu di dapat dari evaluasi, dimana hasil evaluasi yang diperoleh itu bisa dipakai sekolah untuk mengintrospeksi diri dan untuk melihat sejauh mana kondisi belajar sehingga dapat tercipta pembelajaran yang baik dan tujuan yang diinginkan. Selain itu juga evaluasi penting bagi orang tua siswa, orang tua siswa pasti mau melihat atau menegtahui sejauh mana tingkat kemajuan yang dicapai oleh anaknya di sekolah dan setelah melihat hasil evaluasi itu tidak menutup kemungkinan orang tua siswa akan meningkatkan kemampuan atau hasil evaluasi tersebut entah dengan menambah fasilitas anaknya atau menambah perhatiannya ke anaknya atau dengan hal lain yang menunjang peningkatan mutu atau prestasi anak atau siswa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun