Mohon tunggu...
Haruman haruman
Haruman haruman Mohon Tunggu... -

NAMA:HARUMAN NIM:E1S014021 PRODI:PENDIDIKAN SOSIOLOGI (UNRAM)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BERBEDA tetapi BISA

21 Maret 2015   05:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kita menoleh ke belakang mengingat masa SMA kita dulu, masih kah diingat bagaiman dulu belajar IPS khusnya sosiologi, tentu anda masih ingat..!! ketika bel berbunyi untuk memulai pelajaran dan mulailah siswa dan siswi mengambil posisi paling enak ketika sudah diruangan dan siap-siap untuk olah raga kepala (ngantuk). Mengapa demikian ? factor pertamanya kita sebagai siswa sudah men-sugestikan diri sebelum memulai pelajaran bahwa saya pasti akan ngantuk nanti ketika pelajaran dimulai, alhasil anda menjadi ngantuk. Factor kedua metode pembelajaran dari seorang guru yang kurang mengesankan dihati siswa, kebanyakan guru menggunakan metode “ceramah” sebagai metode mengajar. Apakah yang menyebabkan hal tersebut terjadi terutama di mata pelajaran sosiologi? Jawabannya karena tenaga pendidik yang benar-benarberprofesi sebagai guru sosiologi masih sangat minim. Banyak para tenaga pendidik ( guru ) yang bukan berlatar belakang sebagai guru mengajarkan mata pelajaran sosiologi. Sebenarnya bahwa mata pelajaran sosiologi adalah mata pelajaran yang sangat penting, karena sosiologi mengkaji tentang bagaimana berkehidupan bermsyarakat, bagaimana bersosialisasi dll, dan di Uji Nasionalkan oleh karena itu sangatlah dibutuhkan tenaga pendidik yang benar-benar berprofesi sebagai guru (guru sosiologi).

Tetapi ada salah satu sekolah yang pernah saya datangi dan langsung bertanya kepada siswa dan siswi disana tentang bagaimana cara, metode guru sosiologi tersebut mengajar dan rata-rata mereka menjawab dengan semangat bahwa metode atau caranya mengajar guru tersebut bagus dan kami suka dan semangat belajar. Setelah saya telusuri bahwa guru sosiologinya bukan berasal dari seorang sarjana pendidikan tetapi beliau bisa membuat para siswa dan siswinya merasa nyaman, mudah paham dengan apa yang di samapaikannya. Setelah saya tanyakan kenapa kok ibu bisa mengajar dan membuat siswa siswi ibu merasa senang ketika ibu mengajar? Beliau tersenyum simpul dan menjawab walaupun saya Berbeda Tetapi Saya Bisa, walaupun saya tidak dari orang yang berlatar belakang sarjana pendidikan tetapi saya bisa seperti orang yang berlatar belakang sarjana pendidikan karena saya berfikir kita semua sama, Orang Lain Bisa Kenapa Saya Tidak?. Metode pembelajaran,manajemen kelas, pengusaan materi sangatlah penting dalam mengajar-kata beliau.

Jadi tantangan bagi para generasi muda, khusunya calon guru, jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang dimiliki, gali ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau mengajar kuasai materi, metode mengajar, pengorganisasian kelas dll yang menyangkut masalah pendidikan supaya bisa sukses menjadi seorang guru yang melahirkan generasi-generasi anak bangsa yang Bermoral, Berkarakter dan Berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun