Materi adalah bahan yang diberikan kepada siswa. Pembelajaran merupakan proses penyampaian materi kepada siswa, penguasaan adalah memahami dan mengerti dengan apa yang disampaikan kepada siswa. Materi Pembelajaran adalah sarana prasana dalam proses pembelajaran . Diamana guru ketika mengajar harus menguasai materi yang diajarkan supaya para siswanya mengerti dengan apa yang disampaikan oleh gurunya.
Guru adalah salah satu factor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pencapaian siwa dimana peran guru dalam memberikan materi pembelajaran perlu ditingkatkan dan dikembangkan dengan maksimal. Selain itu juga seorang guru harus memiliki ilmu pengetahuan luas yang harus dikuasai penuh oleh guru tetapi juga pola penerapan ilmu pengetahuan tersebut sehingga guru dituntut untuk mengusai keterampilan mengajar.
Seperti yang kita lihat dalam fakta sosial kebanyakan guru sosiologi yang mengajar di tingkat SMA penguasaan dalammateri pengajarannya kurang, hal ini terjadi karena beberapa faktor yang menjadi masalah para guru diantaranya .
Pertama, karena faktor bukan guru sosiologi yang murni dari lulusan pendidikan sosiologi. Tentu saja pemahaman pada konsep dan penguasaan materi tentang sosiologi itu sendiri hanya menguasai dasar-dasarnya saja, secara yang kita ketahui bahwa sosilogi itu luas dan mendunia.
Proses pembelajaran dan materi yang diberikan guru pada dasarnya sangat berkaitan erat dengan pembentukan dan penggunaan kemampuan berpikir. Siswa akan lebih mudah mencerna konsep dan ilmu pengetahuan apabila guru itu sudah benar-benar mampu memberikan materi pelajaran secara terstruktur dan tersistem, sehingga ketika ia berhadapan dengan bahan atau materi pembelajaran, ia mudah menempatkan, merangkai dan menyusun alur logis, menguraikan.
dimana Struktur dan strata intelektual siswa terbentuk ketika inteleknya beradaptasi dengan hal-hal yang diserap oleh pancaindera dan penguasaan materi belajarnya . Ukuran kemengertian siswa sebatas mempunyai jawaban persis sama dengan apa yang ada dalam buku, bukannya peta konsep (concept map) yang sama seperti kepunyaan guru.
Prosesbelajar yang sesungguhnya adalah proses mentransfer konsep, seperti mempunyai kemampuan mengetahui apa yang dipelajari, membahasakannya dengan bahasa sendiri, menerapkannya dalam konteks yang praktis, mempunyai keahlian untuk membandingkan dan menganalisa serta bisa memberikan kesimpulan secara logis.
kemampuan seorang guru tidak lain membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan strata intelektual itu dan memperlihatkan kesesuaiannya dengan kriteria kebenaran pengetahuan, yakni kebenaran yang selalu benar untuk setiap keadaan dengan konsep atau cara belajar yang sama. Dan ketika seorang pendidik atau guru menyampaikan materi (kurikulum) hendaknya jangan terlalu cepat dalam menyampaikan materi (kurikulum) sesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang disampaikan.
Dari permasalahan yang terjadi sesuai urain diatas saya memberikan berapa saran supaya hal tersebut tidak terjadi kepada calon pendidik atau pendidik saat ini ketika mengajar yaitu, guru harus mampu menguasai materi yang diajarkan, memahami materi yang diajarkan sebelum disampaikan kepadasiswanya, guru harus menjaga kondisi kesehatan agar ketika mengajar konsentrasi tetap terjaga, guru harus bisa mengelola kelas, memanfaatkan media pembelajaran, memiliki motivasi yang tinggi dan yang terakhir tetap semangat dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru dilandasi rasa ikhlas dan sabar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H