Mohon tunggu...
Bert Toar Polii
Bert Toar Polii Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korban Konvensi yang Dipilih

14 Desember 2012   00:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KORBAN KONVENSI YANG DIPILIH

Oleh : Bert Toar Polii

Dalam permainan bridge, sesuatu yang lumrah jika kita menang karena konvensi yang kita gunakan demikian juga sebaliknya kalah karena konvensi yang digunakan. Mengapa? Saking banyaknya kombinasi kartu dalam permainan bridge, sulit sekali untuk mendapatkan suatu konvensi yang sempurna. Selalu ada kelebihan dan kekurangan dalam setiap konvensi. Salah satu contoh, mari kita lihat papan dibawah ini.

Pada papan berikut ini, baik pasangan andalan kita maupun pasangan Jepang tidak bisa bisa bid grandslam dan malah membiarkan lawan main kontrak “partscore” dan hanya mati 1.

12. S A K 10 9 8 4

B/US H Q 10 3

D 8 7

C 9 2

S Q 5 S 6

H J 9 8 6 5 4 H A K 7 2

D J 5 D K Q 10 6 3 2

C Q 10 8 C J 6

S J 7 3 2

H ---

D A 9 4

C A K 7 5 4 3

Open Room

Barat Utara Timur Selatan

Sacul               Abe                 Sawirudin       Ino

2D 3D //

Closed Room

Barat Utara Timur Selatan

Hirata             Lasut               Ohno               Manoppo

2D 3D //

Pembukaan 2 D adalah konvensi yang dikenal dengan nama Multi yang berati pegang weak two Major (salah satu bisa heart bisa spade) atau pegangan kuat. Coba Anda yang jadi selatan, apa yang ada dibenak anda? Kalau utara weak two spade anda bikin bid slam bahkan grand slam sekalipun.  Tapi, bagaimana kalau utara weak two heart? Rasanya bid di level tiga pun sudah sangat berbahaya. Akhirnya kedua pemain selatan membiarkan lawan main 3D mati 1 dan hasilnya draw.

Papan yang muncul di Kejuaraan Dunia 2005 di Estoril, Portugal memang menarik untuk diamati. Menurut Phillip Alder di Daily Bulletin, ada 66 meja yang memainkan papan ini dimana ada 4 meja yang tidak ada catatan bidding. Di 10 meja berlangsung seperti diatas. Di 20 meja barat buka Multi 2D (9 kali) dan weak two H (11 kali)

Penawaran terbaik dilakukan pasangan Jepang ketika melawan New Zealand

Dalam pertandingan Bermuda Bowl

Barat Utara Timur Selatan

Nakamaru                             Shimizu

2H 2S 4NT              6H

Dbl              6S 7H 7S

//

Dimeja lainnya:

Barat Utara Timur Selatan

2D 2S Dbl              Pass

3C Pass            4D 5NT

Pass            6C Pass            6S

//

Pasangan New Zeland saling salah pengertian soal 5NT atau sengaja menyembunyikan karena overcall dengan 9HCP dilevel 2?

Dua penawaran terbaik lainnya dilakukan pasangan senior dari Kanada dan India.

Barat Utara Timur Selatan

Brown                                      Daigneault

Pas              2S 3D 4D

Pas              4H Dbl              5NT

Pas              6S Pas              7S

//

Barat Utara Timur Selatan

Tiwari                                       Gupta

Pass            2S Dbl              5H(1)

Pass            6C (2)          Pass            7S

(1) Exclusion RKCB (Tanya Keycard diluar heart) (2) Two Key cards

Menarik bukan kartu 7S tapi membiarkan lawan main 3D hanya mati 1 suatu yang diluar dugaan tapi nyata terjadi. Namun, karena hal-hal deikian bridge menjadi menarik bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun