Mohon tunggu...
Hartono Hutomo
Hartono Hutomo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Business development/ Hii simulator bisnis

Aktif berkecimpung di dunia pelatihan manajemen dan bisnis serta dunia UKM dan koperasi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Potensi Bekatul sebagai Sumber Protein

3 Oktober 2024   12:18 Diperbarui: 3 Oktober 2024   12:18 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Protein adalah nutrisi penting sebagai zat pembangun tubuh. Protein dibutuhkan untuk pembentukan jaringan dan berbagai organ tubuh, hormone, zat antibody, dan massa otot. Oleh karena perannya yang sangat luas, protein menjadi salah satu nutrisi penting bagi tubuh manusia.

Protein terdiri dari asam amino yang secara umum dibagi menjadi asam amino essensial dan asam amino non-essensial. Asam amino essensial adalah asam amino yang tidak dapat disentesa oleh tubuh sehingga kebutuhannya diperoleh dari luar tubuh. Sedangkan asam amino non-essensial adalah asam amino yang dapat disentesa oleh tubuh. Terdapat sembilan asam amino essensial, yakni metionin, lisin, triptofan, treonin, lusin, valin, isoleusin, fenilalanin dan histidine.

Kualitas protein salah satunya ditentukan dari jenis dan jumlah asam amino essensial yang dimiliki. Umumnya tiap jenis pangan memiliki keungulan dalam asam amino essensial tertentu sehingga perlu dicukupi dari jenis pangan lainnya. Berbagai jenis makanan yang umum dikenal sebagai sumber protein antara lain makanan laut, daging, telur, kacang-kacangan, susu dan produk olahannya.

Fakta yang menarik, bekatul (rice bran) ternyata mengandung semua asam amino essensial tersebut. (Wang et al., 1999; Juliano, 1985; Sereewatthanawut et al., 2008). Oleh karena itu, bekatul berpotensi menjadi salah satu sumber protein berkualitas. Beberapa produk suplemen protein telah ada di pasaran yang menggunakan bekatul (rice bran) sebagai bahan baku utamanya.

Potensi protein bekatul (rice bran) sangat sayang untuk untuk dilewatkan begitu saja. Berikut ini adalah beberapa inspirasi pemanfaatan bekatul yang dikutip dari akun IG naturefarm_id dan pengalaman penulis di lapangan :

1. Bubur balita

Tepung bekatul bisa ditambahkan atau dijadikan bubur bernutrisi tinggi. Beberapa produk sereal bekatul telah tersedia dalam bentuk praktis yang siap dikonsumsi. Cukup ditambahkan air hangat dan siap dikonsumsi. Bubur bekatul dapat ditambahkan sayuran, ikan, daging untuk memperkaya  nilai nutrisinya.

2. Fortifikasi dalam pembuatan produk bakery (roti, cookies dan sebagainya)

Bekatul dapat ditambahkan dalam pembuatan produk bakery. Jumlah bekatul yang dipergunakan berkisar dari 5% hingga 100%. Berdasarkan pengalaman di lapangan, substitusi tepung terigu dengan bekatul pada pembuatan roti manis atau roti tawar berkisar antara  5 -- 20%. Dalam pembuatan cake, cookies dan brownies yang tidak terlalu membutuhkan pengembangan volume produk, substitusi bekatul dapat dilakukan pada kisaran 10 - 100%.

3. Fortifikasi dalam pembuatan produk noodle (mie)

Mie yang mengandung gluten bisa dikurangi kandungan terigunya sampai dengan 50%. Berdasarkan pengalaman di lapangan, pengurangan terigu 50% bukan berarti digantikan seluruhnya dengan bekatul melainkan juga ditambahkan tepung lainnya seperti tapioca, mocaf dan atau tepung kentang.

4. Smoothies bekatul

Pembuatan smoothies bekatul mengkombinasikan buah-buahan dengan bekatul. Misalnya alpukat yang diblender lembut dengan bekatul. Pemakaian bekatul berkisar antara 5 -- 15%.

5. Nugget bekatul

Penambahan tepung terigu ke dalam formulasi nugget telah dilaporkan oleh tim SMAN 1 Tangerang Selatan saat mengikuti lomba Ki Hajar Dewantara Stem Kemendikbud pada tahun 2023. Penambahan tepung bekatul ke dalam nugget dilakukan sebagai upaya penanggulangan stunting. Nugget bekatul memiliki nutrisi yang lebih kaya sehingga diharapkan sebagai salah satu alternative menanggulangi stunting. Formulasi bekatul yang ditambahkan sebesar 10%.

Bekatul yang berbentuk tepung memiliki keunggulan dapat dijadikan bahan baku berbagai macam olahan. Contoh di atas hanyalah bebeapa dari produk yang penulis pernah lihat di lapangan. Penulis berharap setidaknya tulisan ini dapat menginspirasi pemanfaatan bekatul lebih luas di kalangan masyarakat. Ternyata banyak cara dalam mengkonsumsi bekatul dan tentu saja semuaya nikmat. nikmat dan sehat adalah kata kunci agar bahan bekatul ini mendapaat hati di masyarakat.

Referensi :

  • Ig: naturefarm_id
  • M. Wang, N.S. Hettiarachchy, M. Qi, W. Burks, T. Siebenmorgen. Preparation and functional properties of rice bran protein isolate. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 47 (2) (1999), pp. 411-416
  • B.O. Juliano (Ed.), Rice: chemistry and technology (Vol. 69), American Association of Cereal Chemists, St Paul, MN (1985)
  • I. Sereewatthanawut, S. Prapintip, K. Watchiraruji, M. Goto, M. Sasaki, A &Shotipruk Extraction of protein and amino acids from deoiled rice bran by subcritical water hydrolysis. Bioresource Technology, 99 (3) (2008), pp. 555-561
  • Rice and Rice Bran. Hosokawa micron powder system

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun