Semua orang memiliki cerita masing-masing. Tak terkecuali adalah cerita tentang kecintaan terhadap sesuatu. Cinta kepada orang tua, keluarga, saudara, teman, bahkan kecintaan terhadap hobi.
Kata orang, hobi adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan dengan tujuan work-life balance. Seimbang melakukan pekerjaan utama dan tak tertinggal melakukan hal-hal yang menyenangkan. Biar tidak jenuh dan stress katanya. Dalam KBBI, hobi berarti kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang, bukan sebagai pekerjaan utama. Dari pengertian tersebut apakah hobi terdengar hanya untuk bersenang-senang? atau hanya kegiatan melepas penat setelah pekerjaan utama dilakukan?
Bersenang-senang terdengar, terlihat, dan terkesan menyenangkan, mengasyikan, dan merupakan hal yang seru. Tetapi hobi tidak hanya untuk bersenang-senang melainkan sebagai sumber penghasilan. Contoh sederhana, seseorang yang jago sekali desain dan dijadikan sebagai hobi, karena desainnya begitu bagus banyak orang yang tertarik dan memakai jasa dan tentunya dibayar. Kerja menyenangkan karena sesuai hobi dan mendapatkan uang. Contoh lain, anak yang memiliki kegemaran bermain sepakbola dan karena permainan dan skillnya bagus maka ia dikontrak di sebuah klub dan dibayar. Sungguh menyenangkan pekerjaan yang sesuai dengan hobi.
Tetapi tidak semudah yang dipikirkan, hobi menjadi pekerjaan itu tidak hanya mengandalkan suka saja tetapi harus dilatih terus menerus sesuai dengan perkembangan jaman. Banyak latihan dan latihan. Terus mengasah sampai mencapai limit.
Hobi tidak melulu soal bakat. Sebagai contoh bakat matematika harus memiliki hobi berhitung, bakat menyanyi berarti berhobi menyanyi. Tidak seperti itu. Tidak sesederhana itu. Hobi adalah kesenangan yang datang karena ketertarikan dan dilakukan secara terus menerus sampai menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Susah kata orang tetapi karena dilakukan secara terus menerus akan menjadi hal yang mudah.
Ada sedikit cerita dari Dailami Leif Razzlyn mengenai hobinya dalam bermain sepakbola kemudian berprestasi dan memiliki harapan besar bisa berkarir di bidang sepak bola.
“Awalnya saya kenal sepak bola itu pada saat match Liverpool vs Indonesia di Gelora Bung Karno Stadium. Saya menonton bersama bapak saat masih berumur 3 tahun. Sepulang dari menonton, saya dilatih bermain sepak bola oleh bapak. Dan beliau bercerita bahwa klub bola favoritnya adalah Liverpool, klub yang sama dengan klub yang kami tonton di Gelora Bung Karno Stadium. Karena cerita dari bapak itulah ketertarikan mengenai sepak bola muncul. Saya mulai berlatih sepakbola dengan bapak. Selain itu, saya juga melihat dan mencoba mempelajari permainan dari Liverpool di televisi seperti dasar" seperti dribbling.
Karena menurut saya bermain bola adalah hal yang menyenangkan, setiap ditanya hobi pasti saya akan menjawab sepakbola. Di umur 6 tahun, saya mencoba menggali potensi dan mengikuti sekolah sepak bola, disitu saya belajar mengenai dasar sepak bola yang benar, mulai dari mengikuti turnamen sampai dipinjam ke klub, dan menjuarai event yang SSB saya ikuti, dari situ saya fokus bermain sepak bola sampai sekarang sudah masuk ke salah satu akademi bola.
Saya terus fokus mengembangkan hobi dan dibuktikan dengan menjuarai event blispi cup nasional u-12 bersama teman-teman yang lain. Semoga kedepannya bisa juara terus dan saya bisa terus berkembang dan memiliki masa depan yang cerah di sepak bola. Bergabung di Klub dan menjadi pemain bola profesional”.
"I love Football"
