Sabar itu bukan Sesuatu yang mudah, apalagi untuk ikhlas, kalau sabar artinya kita tetap menunggu, berharap sesuatu akan kembali seperti semula, sedang ikhlas artinya kita telah siap melepaskan semuanya dengan segala konsekuensinya, tanpa syarat.
Setelah mewek-mewek, penuh drama mengeluh, berkeluh kesah dan marah marah, ternyata semuanya tidak menyelesaikan masalah, apalagi orang yang dimarahi tidak ada, kalaupun tahu ternyata juga tidak peduli bahkan tidak merasa salah, yang ada hanya sia-sia buang energi diri, lebih baik selesaikan saja dengan sabar, syukur, dan jangan lupa tersenyum.
Setelah begitu banyak cerita ternyata malah semakin menoreh luka, jadi sedih, lukanya jadi mengangga kembali, kumat lagi dan ternyata lebih perih, akhirnya sadar tidak semua masalah akan selesai meskipun kita bercerita kesemua orang dengan panjang lebar, kadangkala berdiam diri itu adalah penyelesaian dan penyelamat hati terbaik. Intinya sabar, La tahzan, hanya kata itu yang jadi penguat.
Masalah itu ternyata bukan beban hidup semata, berkutat dengan rasa ternyata juga benar-benar jadi pembelajaran, bahkan kadang dalam hal tertentu malah jadi lebih dewasa dan bijak, satu sisi masih mengharu biru pada sisi lainnya begitu ringannya penyikapi keadaan.
Ikhlas memberikan rasa sabar, untuk tetap bertahan walaupun dada rasanya seperti ditumpuk beribu batu, dan membuat lebih tenang tidak grasak-grusuk dalam mengatasi masalah, menjadi lebih tabah lebih tenang, lebih tangguh dan lebih teduh.
Saat kamu terpuruk oleh rasa kehilangan, Tuhan ingin kamu belajar bangkit dan lebih yakin bahwa Allah tidak akan pernah menghilang dan pergi meninggalkanmu. Belajar kuat, belajar sabar, belajar lebih dewasa dan terakhir menanamkan hati untuk lebih yakin La Takhaf Wa La Tahzan. Innallaha Ma’ana “Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih wahai hati Sesungguhnya Allah ada bersama kita”
Saat menyudahi rasa kehilangan, disitu terbukti kekuatan iman kita sebenarnya, apakah kita benar-benar mampu memasrahkan diri atau jatuh terpuruk lupa pada janji Allah, bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan, setelah kesedihan akan ada kebahagiaan, setelah badai akan ada pelangi.
Bersabar sajalah semua hanya tentang waktu hingga yang pergi akan Allah ganti dengan yang jauh lebih baik dan lebih pantas untukmu.
Jika harus juga menangis, menangislah tidak salah engkau ungkapkan rasamu, apalagi dihadapan Allah, Insya Allah semua akan membaik, dengan hadiah yang tidak pernah kamu duga-duga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H