Orang bilang senyuman itu menular. Kira-kira bagaimana perasaan melihat siswa bahagia? Bagaimana jika kehadiran seorang guru ditunggu-tunggu oleh muridnya? Bagaimana persaan guru ketika siswa antuasias saat pelajaran? Sebagai seorang guru, tentu akan merasa puas, bahagia atau bangga.Â
Pertanyaannya, bagaimana caranya agar siswa bersikap seperti itu?
Agar siswa bahagia, maka guru harus membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan. Untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan, ada beberapa cara yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa cara yang sudah diterapkan mahasiswa PPG Prajabatan PPL PPG di SMPN 2 Brebes dengan hasil yang sangat memuaskan.
1.Recall Semangat Siswa dengan Ice Breaking
Untuk membangkitkan semangat siswa dapat dilakukan dengan cara ice breaking di awal atau pertengahan pembelajaran dengan cara senam ringan, yel-yel atau pemainan sederhana. Ice breaking yang dilakukan di kelas salah satunya dengan menyanyikan lagu "Marina Menari di atas Menara" diikuti dengan gerakan. Jadi guru memberikan gerakan untuk setiap kata "Marina", "Marijo", "Menari", dan "Menara". Kegiatan tersebut mengasah konsentrasi siswa dengan gerakan dan nyanyian. Hasil dari ice breaking tesebut membantu siswa semangat mengikuti pelajaran dan tidak mengantuk di kelas.
2.Model Pembelajaran Harus Berpusat pada Siswa
Selanjutnya untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat kepada siswa, dapat menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Â Mahasiswa PPG Prajabatan menggunakan Project Based Learning (PJBL) berbasis mind mapping untuk membuat teks cerpen. Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk menentukan cerita pendek ayang akan dibuat.Â
Selanjutnya guru membagikan lembar kerja dan bimbingan pada masing masing kelompok. Setelah berdiskusi siswa membuat kerangka teks cerpen dalam bentuk mind mapping. Hasil mind mapping tersebut kemudian dihias sekreatif mungkin dan ditempel pada dinding kelas.
Siswa akan berkeliling untuk melakukan kunjung karya pada kelompok lain. Kelompok yang dianggap bagus akan mendapatkan bintang dari kelompok lain. Â Mereka juga akan mendapatkan komentar atau saran dari kelompok lain yang nantinya akan digunakan sebagai evaluasi dalam penyusunan teks cerpen secara utuh. Model pembelajaran ini efektif digunakan dalam pembelajaran menulis. Dengan model pembelajaran ini siswa juga lebih antusias dan senang mengikuti pembelajaran.
3.Mengintegrasikan Teknologi dan menggunakan media pembelajaran yang menarik
Untuk meningkatkan keaktifan siswa dan mengukur seberapa dalam pemahaman siswa, guru dapat memvariasikan penilaian atau asesmen berupa kuis online dengan memanfaatkan platform Quizizz Wordwal, atau Kahoot. Dalam platform tersebut terdapat banyak jenis quis berbasis game seperti teka-teki silang, roda putar, dan benar atau salah.
Dari penggunaan quiz online tersebut siswa lebih aktif dalam menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. Siswa akan diberi nilai tambahan berupa 5 poin apabila mereka bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Begitupun sebaliknya mereka akan mendapat penguruangan 3 poin apabila menjawab dengan salah. Hal ini membuat siswa tertantang dalam pembelajaran.
Â
4.Melakukan Refleksi