Di sebuah sekolah yang ramai, namun berbeda dengan Lina, seorang murid SMA yang terkadang merasa sendiri bukan karena dijauhi teman-temannya namun karena masa lalu yang dialaminya.
   Lina Selalu merasa kalau ada sesuatu yang kurang saat berada diantara banyak orang. Ia walaupun memiliki teman yang ramah, yang selalu mengundangnya ke acara akan tetapi hatinya tetap kosong. Semakin lama Ia memendam masa lalunya, semakin membuatnya berada di titik terendah karena tidak dapat melampiaskannya kepada siapa-siapa, karena rasa introvertnya membuat Ia semakin bingung dan bimbang.
   Hingga pada suatu saat, ia bertemu dengan teman yang bernama Rosa, tidak ada yang istimewa tentang pertemuan mereka hanya sebuah kebetulan di sekolah, Rosa yang duduk disampingnya, mengajak Lina berbicara, dan mereka segera merasa nyaman satu sama lain.
Sejak saat itu mereka mulai bertemu satu sama lain ditempat yang tidak ramai seperti di pojokan kelas. Mereka tidak  pernah membicarakan percakapan dunia luar namun percakapan mereka lebih tentang keheningan dan kebersamaan yang sederhana. Rosa tidak pernah meminta penjelasan tentang hal-hal yang tidak ingin dibicarakan Lina. Dan Lina juga tau, Rosa juga tidak suka berbicara tantang dirinya sendiri.
  Â
   Suatu hari, Lina datang terlambat untuk pertemuan mereka. Rosa sudah duduk di depan gerbang sekolah, membuat sebuah gelang kecil yang diabuatnya sendiri . Gelang itu sederhana, terbuat dari logam tipis dan ukiran yang kasar dan terdapat inisal nama mereka. tapi bagi Rosa, itu  lebih berarti daripada hadiah mewah apapun.
"Ini untuk kamu. Agar kamu tahu kalau kamu tidak pernah sendirian" kata Rosa
   Lina hanya tersenyum, menerima gelang itu dengan tangisan. Tidak perlu kata-kata yang perlu diucapkan, mereka hanya saling mengerti. Persahabatan mereka tidak pernah dipamerkan di dunia luar, karena mereka tahu bahwa tidak ada yang lebih penting dari kenyamanan mereka berdua
   Dan meskipun dunia luar tidak pernah tau tentang kedekatan mereka berdua, Lina tahu bahwa dengan gelang itu, mereka sudah berjanji untuk tetap ada, meski waktu dan jarak menghalangi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H