Hem,,,ini adalah lanjutan dari Sunset and Sunrise. Keep Reading ya....
Bagi yang belum baca, bisa baca Album pertama dulu
--> album pertama bagian 1: http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/01/03/sunset-dan-sunrise-sebuah-novel-album-1/
--> album pertama bagian 2: http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/01/04/sunset-with-sunrise-album-1-bagian-2/
ALBUM KEDUA
Aku gengsi, kamu gengsi. Aku malu, kamu malu. Aku deg-degan, bagaimana denganmu??
Berdua dengan Landung di satu motor membuatku salah tingkah. Dan itu kurasa perilaku langka. Setidaknya hingga kami berdua melakukannya untuk kedua kali saat OSPEK.
OSPEK fakultas benar-benar menyita waktu dan mata, kurasa. Berbeda dengan masa orientasi waktu SMA, OSPEK memaksa kami untuk berkumpul 1 kelompok dan membuat pernak-pernik.
“Ini kerjasama tim. Saya ingin melihat kekompakan kalian,” tegas ketua OSPEK fakultas saat briefing kemarin. Kami dibagi dalam beberapa kelompok sekitar 30-an kelompok, aku tak tau pastinya. Setiap kelompok terdiri dari 30 orang dari program studi atau jurusan yang berbeda-beda. Cukup banyak. Kami mendapat PR yang sama: topi harus sama, tas harus sama, buku harus sama, dan sama-sama yang lain. Semuanya dengan warna yang sama.
Alhasil, kami satu kelompok harus bekerja bersama. Membuat bersama-sama, dari tas, blocknote, topi, hingga maskot kelompok. Karena rumahku paling dekat dengan kampus, setidaknya aku memiliki halaman dan ruang tamu yang luas, kerja kelompok itu dilakukan di rumahku.
Kami kerja hingga larut malam. Beberapa temen cewek kelompokku yang notabene adalah anak kosan terpaksa nginep di rumahku. Tapi ada pula yang balik. Kami tidak pernah tidur sebenarnya karena takut bangun telat. Jika tidur, heeemmm…dibagian lain akan aku ceritakan akibatnya. Pagi-pagi jam 5 kita harus sudah siap berangkat ke fakultas jika tidak ingin dihukum oleh bagian tata tertib OSPEK.
Aziz berbeda kelompok denganku. Dia kelompok 8, sementara aku kelompok 25. Bari juga berbeda kelompok. Mereka berdua terpaksa harus nginep sampai jam 3 pagi di rumah salah satu kelompoknya. Jam 4 shubuh mereka baru pulang untuk bersiap berangkat.