Mohon tunggu...
Harsen Roy Tampomuri
Harsen Roy Tampomuri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Master of Arts (M.A.) Student, Politics & Government UGM | B.A. in Government | Duta Bahasa | Duta Wisata | Health Ambassador | Liaison Officer | etc

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kemesraan Unsrat Janganlah Cepat Berlalu

19 Agustus 2014   20:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:08 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

by: Harsen Roy Tampomuri.

Yogyakarta - Dilantiknya rektor Unsrat periode 2014-2018 di Jakarta membawa angin segar bagi emansipasi wanita dalam kepemimpinan Unsrat. Hal ini cukup menarik untuk disimak karena Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat, M.Sc., DEA menjadi rektor wanita pertama di Unsrat. Selain itu transisi kepemimpinan rektor kali ini melewati sebuah proses berdinamika yang mencatat histori penting bagi kampus Si Tou Timou Tumou Tou. Proses pendewasaan yang cukup pelik membawa kampus ini pada sebuah lembaran baru yang lebih baik lagi.

Bukanlah sebuah langkah tuk menghapus sejarah tapi saatnya bagi kita tuk membawa kampus ini pada sebuah progres yang dinamis dan inovatif. Meninggalkan riak-riak ego pribadi dan bersama-sama dalam kemesraan membangun kampus tercinta. “Kemesraan ini janganlah cepat berlalu, kemesraan ini ingin ku kenang selalu …….” Alunan suara dan melodi yangsungguh indah dalam harmonisasi hati pejabat-pejabat kampus yang meninggalkan ego pribadi. Tetesan air mata para melankolik sejati terlihat kala lagu ini dilantunkan dalam ruang impian kampus Unsrat yang bernama Auditorium Unsrat. Tempat dimana para wisudawan-wisudawati disematkan predikat akademik yang menjadi impian mereka.

Di ruang impianini nampak sang Maria Walanda Maramis masa kini di atas sebuah tahta pengabdian. Di sampingnya sang Pangeran Kampus Merah dengan legowo menyaksikan dan ikut menikmati momen sejarah yang romantis itu. Gelombang panji sebelas penjuru ikut menambah semarak momentum kampus yang pernah dinahkodai oleh seorang Wakil Menteri Pendidikan dan kebudayaan. Pertemuan awal dalam bentuk ibadah syukur atas penetapan dan pelantikan Rektor (6/8/2014) menjadi awal yang indah dan akhir dinamika yang mengesankan.

Sebuah kesamaan ideologis dengan R. A. Kartini “dari gelap menuju terang” atau dalam bahasa kerennya “habis gelap terbitlah terang” mungkin akan diakui jika 3 poin reformasi total Unsrat benar-benar dilakukan. Coba simak ketiga poin reformasi total Unsrat ala Rektor baru: 1. Tidak Ada Pungli; 2. Tidak Ada Jual Beli Nilai; 3. Mahasiswa dipersulit Dosen, lapor Rektor. Ini baru keren abis......

Nah, bagi mahasiswa ini sungguh menjadi sebuah kabar gembira bukan? Atau sebuah kabar buruk? Tentu kabar gembira yang harus direspon dengan decak kagum. Namun, haruslah berwaspada jangan-jangan ini hanya sebuah slogan propaganda demi sebuah suksesi. Berbaik sangkalah kawan, agar itu menjadi doa kita sehingga beliau diberi hikmat marifat dari Sang Khalik tuk mewujudkan cita-cita mulianya bagi kampus tercinta.

Hal yang ironis nantinya bagi mahasiswa jika terus memelihara budaya pungli, jual beli nilai, cathering skripsi dan membiarkan dosen mempersulit mahasiswa. Kini hadir sebuah solusi ampuh sang rektor dalam nada reformasi total Unsrat. Namun sebuah prosedur beretika haruslah disampaikan demi sebuah sinkronisasi dan efektifitas gerakan perubahan. Untuk membuktikan janji Ibu Rektor, Janganlah sungkan untuk melayangkan laporan kepada beliau apabila ditemui hal-hal yg masuk dalam 3 poin di atas. Hal mutlak yang harus dimiliki oleh mahasiswa yakni data/bukti otentik, argumen yang sistematik dan kuat serta keberanian.

Biarlah semangat tokoh Sam Ratulangi tuk memanusiakan manusia tercermin dalam derap langkah para nahkoda bahtera Kampus Unsrat. Panggilan jiwa untuk menunaikan tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian pada masyarakat, biarlah terus terpatri dan menjadi nafas kampus ini. Terobosan-terobosan strategis dan kontinyu sekiranya menjadikan kampus ini sebuah nada indah yang terus bergema di bibir pasifik.

Selamat menikmati kemesraan. selamat menjalankan amanah. selamat mencoba sebuah gerakan perubahan. selamat menahkodai bahtera kampus Si Tou Timou Tumou Tou.

Majulah Unsrat, Jayalah Unsrat, Dirgahayulah.

Naskah: Harsen Roy Tampomuri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun