Mohon tunggu...
harsa146
harsa146 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Malang

Kami kelompok mahasiswa UIN Malang yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Mahasiswa yang betemoatkan di Desa Jeru, Kecamatan Turen Kabupaten Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah Proaktif Mahasiswa KKM Uin Malang Kelompok 146 Dalam Rangka Memajukan UMKM desa Jeru Melalui Platform Online

20 Januari 2024   23:15 Diperbarui: 20 Januari 2024   23:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN MALANG) mengambil langkah proaktif dalam rangka memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Jeru Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Dilakukannya sebuah upaya dengan langkah kolaboratif mengajak para pelaku UMKM pande besi untuk mulai beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui platform media penjualan online yakni Shopee.

Tanggal 3 Januari 2024 mahasiswa KKM UIN Malang Kelompok 146 melakukan kunjungan pada UMKM pande besi yang terletak di Desa Jeru. Kunjungan ini tak lain untuk mengetahui sejarah, perkembangan dan seputar perjalanan UMKM pande besi, mulai dari pande besi tradisional maupun modern. Tepat pukul 09.00 mahasiswa KKM UIN Malang Kelompok 146 berkesempatan mendatangi dan mewawancarai 3 pande besi tradisional yang sudah berjalan puluhan tahun.

Narasumber wawancara yang pertama adalah bapak Ulum, seorang pengrajin kapak. "Dalam sehari saya bisa membuat kurang lebih 30 kapak, dan mendapatkan penghasilan sekitar 750 ribu rupiah. Barang yang sudah jadi kemudian disetorkan ke para distributor, dan dijual kembali." Tuturnya.

Bapak Ulum menyatakan bahwa ia telah berkecimpung dalam bidang pande besi sejak usia muda. Ia juga menambahkan bahwa jumlah pengrajin kapak di desanya tidak banyak, sehingga persaingan dalam pemasaran tidak terlalu ketat.

Setelah mewawancarai narasumber pertama, yaitu pak Ulum, mahasiswa KKM UIN Malang kelompok 146 mengunjungi pengrajin pande besi yang kedua, yaitu abah Rifa'i. Ia merupakan distributor sekaligus produsen. Ia memiliki toko bernama Baja Tunggal, yang cukup besar dan sudah terkenal. Disamping itu Abah rifa'I memiliki karyawan yang cukup banyak dan telah memiliki pabrik sendiri.

Namun, untuk mencapai pasar yang luas, diperlukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pengrajin pande besi desa jeru adalah kurangnya akses dan pemahaman tentang pemasaran online. Oleh karena itu, strategi pemasaran offline menjadi pilihan yang lebih realistis dan sesuai dengan kondisi masyarakat desa jeru. Menilik permasalahan ini mahasiswa KKm kelompok 146 Uin Malang mengambil langkah untuk mengenalkan platform penjualan online sebagai pemasaran produk.

Narasumber wawancara yang terakhir adalah bapak Buadi, ia sudah berprofesi sebagai pengusaha pande besi selama 43 tahun, dan sudah turun temurun diwariskan oleh keluarganya. Beliau satu satunya pande besi tradisional di Desa Jeru yang bisa membuat clurit, hal ini tidak lain karena selain pembuatan yang tidak mudah, diperlukan skill khusus yang harus dikuasai. Usaha pande besi sudah ada sejak tahun 1980 an di desa jeru, Masyarakat mengembangkan keterampilan dari generasi ke generasi. Adapun peralatan yang diproduksi dengan teknik pande besi antara lain peralatan dapur, alat pertanian, dan peralatan rumah tangga lainnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun