JaWAra Internet Sehat Maluku dan Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Maluku melaksanakan giat literasi digital bertajuk "Jujaro Mungare dan Literasi Digital goes to SMAN 39 Maluku Tengah" di Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Adapun narasumber dalam kegiatan ini yaitu Roesda Leikawa selaku Koordinator Wilayah Mafindo yang memberikan materi Berantas Hoaks, dan Harry Wellsy Bakarbessy yang adalah Jawara Internet Sehat dan juga salah satu Relawan Mafindo yang membawakan materi Privasi dan Keamanan Berinternet. Kegiatan ini menyasar 60 siswa-siswi sebagai target peserta dan dilaksanakan pada Sabtu, 30 Oktober 2021 di gedung SMAN 39 Maluku Tengah.
Dalam pemaparannya Roesda menjelaskan tentang jenis-jenis hoaks, alasan dan dampak orang menyebarkan hoaks, serta mempraktikan cara menanggulangi hoaks secara sederhana. Salah satu cara menanggulangi hoaks secara sederhana yaitu melalui chatbot Kalimasada yang merupakan produk periksa fakta hasil kerjasama Mafindo dengan Whatsapp yang dapat diakses oleh semua orang melalui nomor Whatsapp 085921600500.
"Teman-teman harus pikirkan lagi apakah berita ini ketika saya bagi, apa manfaat untuk saya, apa manfaat untuk orang yang saya bagikan informasi ini", kata Roesda.
Di sesi selanjutnya, Harry menjelaskan tentang betapa pentingnya data pribadi yang dimiliki, ancaman saat berinternet, serta cara melindungi data pribadi dan meningkatkan privasi.
"Presiden Jokowi di tahun 2017 pernah mengatakan bahwa data is the new oil (data adalah minyak baru), penting untuk memahami bahwa data pribadi yang kita miliki sangatlah penting dan perlu untuk dilindungi agar tidak dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab", tegas Harry.
Jawara Internet Sehat itu sendiri merupakan program pemberdayaan pegiat literasi digital di daerah yang dicanangkan oleh ICT Watch, Whatsapp, dan Kominfo RI di tahun 2021. Sejak diluncurkan pada 16 Agustus hingga 1 Oktober lalu, para JaWAra telah menjalankan 26 program dan lebih dari 50 kegiatan di lebih dari 50 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Melalui beragam programnya, JaWAra secara keseluruhan telah memberdayakan sekitar 17.300 orang. Jujaro Mungare dan Literasi Digital yang dilaksanakan ini berfokus pada peningkatan pemahaman hoaks (kabar bohong) dan perlindungan privasi dalam berinternet serta bertujuan untuk memfasilitasi remaja dan muda-mudi daerah Maluku dalam menangkal hoaks, serta memahami dan melindungi privasi dalam berinternet. Sebagaimana Jujaro Mungare yang memiliki arti pemuda dan pemudi dalam bahasa melayu Ambon merupakan generasi muda yang menjadi aktor perubahan dalam masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan di desa Waai yang merupakan salah satu desa yang terdampak gempa bumi di tahun 2019 dimana masyarakat kerap kali mendapatkan hoaks yang berkaitan dengan isu tsunami. Diharapkan kegiatan ini membawa manfaat bagi para peserta untuk bijak dalam menerima informasi dan verifikasi fakta dari sumber yang bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H