Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Jannik Sinner: Si Pendosa yang Kembali Bersinar

17 November 2023   18:22 Diperbarui: 18 November 2023   08:41 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Italy sepertinya tidak pernah putus dalam hal meregenerasi atlet tenis dari negara asal Pizza itu. Setelah Andrea Seppi (mantan rangking 18 dunia) dan Fabio Fognini (mantan rangking 9 dunia) sudah mulai menurun performa-nya, kemudian muncul Matteo Berettini, Jannik Sinner, Lorenzo Sonego dan Lorenzo Musetti yang menunjukkan penampilan yang cukup cemerlang di lapangan.

Matteo Berettini tergolong pesat menanjak pesat dan langsung menduduki tahta petenis nomor satu Italy. Dengan pencapaian tertinggi menjadi rangking nomor 6 dunia, dan juga finalis Wimbledon 2021 (kalah dari Novak Djokovic), Berettini tampak cukup menjanjikan untuk mampu menggusur siapa saja yang ada di barisan petenis elit dunia. Namun apa daya, cedera yang berkepanjangan sehingga terpaksa melewatkan beberapa turnamen penting membuat posisi Berettini perlahan tapi pasti mulai rontok.

Sayangnya duo Lorenzo yakni Sonego dan Musetti juga masih belum konsisten mengembangkan permainan. Terkadang bermain sangat bagus, terkadang melempem.

Adalah Jannik Sinner yang pada awalnya cukup mencuri perhatian sebagai pemain muda yang potensial. Di awal kemunculannya sudah langsung menjadi kampiun Next Gen ATP, turnamen khusus untuk petenis putra yang masih berusia di bawah 21 tahun. Pada saat juara, usia Sinner masih 19 tahun, mengalahkan sesama petenis muda asal Australia: Alex deMinaour, di final.

Namun kemudian perkembangan karir dan prestasi Sinner seperti berjalan lambat dan tertatih-tatih. Pamor Sinner pun tersalip oleh dua rising star yang berusia lebih muda: Carlos Alcaraz (Spanyol) dan Holge Rune (Denmark).

Dengan sangat cepat kedua pemuda ini tanpa tedeng aling langsung menyeruak barisan top 10 dunia melampaui Sinner yang masih berjibaku untuk bisa menembus top 10 dunia. Sehingga untuk sementara Sinner sempat terlupakan sebagai petenis muda potensial, dimana perhatian dunia tertuju pada Alcaraz yang kemudian mencicipi status sebagai petenis nomor satu dunia dan juga gelar juara di dua turnamen grand slam: US Open 2022 & Wimbledon 2023.

Namun kiranya Sinner bekerja dalam senyap membenahi faktor lain penting dalam tennis selain kemampuan teknis, yaitu psikis. Sinner yang biasanya gamang saat berada di posisi kritis atau terpojok di lapangan, kini sudah mulai mampu membalikkan keadaan. Sinner mulai mampu mengkonversi set point lawan menjadi break point untuk dirinya, juga berani memutar haluan posisi bertahan menjadi menyerang.

Sepanjang tahun 2023, pria yang ayahnya adalah seorang chef ini mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan. Di turnamen China Open di Beijing dia berhasil tembus sampai ke final, bahkan sampai menjadi juara mengalahkan Daniil Medvedev lewat pertarungan sengit dan ketat yang harus diselesaikan lewat tie break. Medvedev adalah petenis nomor 3 dunia asal Rusia, yang sepanjang karirnya belum pernah dia kalahkan.

Keduanya berjumpa lagi di final Austria Open di kota Wina, dan lagi-lagi Sinner keluar sebagai juara sekaligus mencatat rekor kemenangan dua kali berturut-turut atas Medvedev yang rangkingnya masih di atas Sinner.

Di turnamen Paris Master bulan Oktober lalu, Sinner berpeluang menjadi juara jika saja dia tidak memilih mundur dari putaran perempat final akibat waktu yang terlalu mepet dengan pertandingan berikutnya. Sinner hanya punya waktu dua belas jam saja dari pertandingan terakhir dengan pertandingan berikutnya. Tentu durasi yang terlampau singkat untuk istirahat dan latihan sebelum masuk ke pertandingan selanjutnya. Dia pun memilih melepas peluang juara Paris Master dan mempersiapkan diri untuk ATP Final di kota Turin, negara asalnya: Italy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun