Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

ODGJ Sayang, ODGJ Malang

13 Oktober 2023   16:33 Diperbarui: 13 Oktober 2023   16:37 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hotel tempat saya bekerja lokasinya persis di pinggir jalan lintas utama kota Balige dengan area akses masuk yang lumayan lebar. Saking lebarnya kadang yang namanya becak, angkot, anjing, kerbau sampai pesawat UFO bisa tiba-tiba nyelonong masuk.

Kantor saya juga persis di dekat akses masuk sejajar dengan pos sekuriti, sehingga posisi ini kadang membuat saya merangkap jadi sekuriti juga.

Seperti siang ini, tiba-tiba nyelonong perempuan dengan busana haute couture: unfinished long skirt, dengan detail ruffles di bagian lengan atasan yang di-design model coat. Semua fabric material-nya dari terpal bekas kampanye caleg & kantong plastik warna hitam. Tak lupa dipakai juga aksesori gelang dan kalung dari tali rafia jewelry collection. Hair-do sepertinya mengambil referensi dari gaya rambut Macy Gray, Lauryn Hill & Pinkan Mambo: model keriting biri-biri yang dikuncir di beberapa lokasi.

Saya sempat bingung, ini model Paris Fashion Week kok bisa nyasar ke mari? Oh, saya baru ngeuh, ternyata dia salah satu orang paling terkenal di Balige yang hits dengan kasus 'terguncang jiwa'. Saya tidak tau siapa namanya, tetapi mari kita namai saja dia 'Dorothy'. 

Saya pun langsung bergerak cepat, jangan sampai dia masuk lebih jauh. Takutnya tamu-tamu hotel juga jadi ikut terguncang jiwanya, karena beberapa orang ada yang fobia dengan orang-orang spesial seperti ini.

Saya baru teriak "Heyyyy....", sambil kasih kode agar dia balik kanan dan pergi, dia langsung menatap iri ke saya. Menatap dari ujung rambut sampai ujung kaki, sampai  dua putaran. Lalu dalam bahasa Batak yang medok dia berkata,"Sok banget sih anda, mentang-mentang cakep. Cuihhh!"

Habis ngomong dan meludah elegan begitu, dia langsung balik kanan dan pergi. Saya panggil lagi "Heyyy....", tapi dia terus berjalan, kali ini dengan lenggak-lenggok yang menurut saya sengaja dibikin agak berlebihan ya.

Oh iya, saya menulis sekalian mau bertanya. Orang-orang spesial yang berkeliaran di jalanan ini tanggung jawab dinas mana ya? Kok makin ke sini makin bertambah wajah-wajah baru yang meramaikan kancah dunia jiwa-jiwa terguncang. Bukankah ada tertulis di UUD bahwa mereka (seharusnya) dipelihara oleh negara? Melihat mereka tak terurus begitu, kok terkesan agak-agak mencederai kemanusiaan ya. Sering sekali untuk kebutuhan makan mereka mengkonsumsi makanan yang ssangat tidak layak. 

Beberapa dari mereka juga ada yang membuat tidak nyaman warga, misalnya yang suka anarki atau mengambil yang bukan haknya. Kondisi yang tidak terurus sehingga membuat tubuh beraroma tak sedap dan penampilan yang menakutkan (bahkan kadang tanpa busana) juga membuat mereka kerap dipersekusi warga. 

Beberapa kali kejadian ODGJ perempuan tiba-tiba diketahui hamil dan melahirkan anak. Keadaan tidak terurus membuat mereka luput dari rasa aman sehingga berpotensi menjadi objek seksual oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun