[caption id="attachment_330862" align="aligncenter" width="493" caption="Agnez Mo dan Timbaland dalam videoklip Coke Bottle / Kompasiana"][/caption]
Butuh lebih dari sepuluh tahun bagi Agnes Monica untuk akhirnya bisa mewujudkan secercah harapan akan nasib karir internasionalnya yang merupakan obsesinya sejak masih remaja, yaitu memiliki lagu yang ditulis oleh komposer kondang Amerika : Timbaland. Agnes juga bahkan harus mengganti nama yang sudah kadung dikenal publik sejak dia masih menjadi artis cilik tanah air menjadi Agnez Mo. Ya, untuk mencapai sesuatu memang harus ada yang dipertaruhkan, diingkari dan dibayar mahal.
Untuk bisa sampai pada level yang sekarang, Agnes jelas telah menelusuri lorong gelap. Mulai dari bertahun-tahun hilir mudik Jakarta – Los Angeles, janji-janji surga yang tak seindah kenyataan, dan pencitraan internasional lewat foto-foto selama keluyuran di Amerika. Tapi memang benar ungkapan yang menyatakan bahwa 'ada cahaya di ujung lorong gelap'. Agnes yang pekerja keras dan tidak kenal putus asa pelan-pelan mulai mencapai bagian akhir dari slogannya yang terkenal : make it happen.
Kolaborasi Agnes dengan Timbaland sebenarnya sudah lama didengungkan sejak tiga tahun yang lalu, namun baru tahun lalu akhirnya karya itu muncul dalam bentuk premier di sebuah pesta di salah satu ruangan hotel di Amerika, dimana Agnes untuk pertama kalinya memperdengarkan lagu tersebut ke beberapa tamu dari kalangan terbatas. Di atas panggung, tampak Agnes menggoyang-goyang pinggul mengikuti beat lagu sambil disoraki penonton. Judul lagunya Coke Bottle.
Premier kedua adalah di sebuah stasiun radio yang masih berlokasi di kawasan Los Angeles. Lalu premier ketiga adalah memperkenalkan lagu ini lewat akun Youtube Agnes. Anda heran? Saya juga. Premier kok bisa berkali-kali? Padahal premier itu artinya mempublikasikan sebuah karya atau produk ke publik untuk pertama kalinya. Kalau sudah pertama kali, berarti yang selanjutnya adalah yang kedua dan yang ketiga, bukan malah bolak-balik disebut premier.
Sosok Agnes sendiri alah sosok yang tidak lepas dari kontroversi. Entah disengaja atau tidak, selalu ada hal-hal dalam diri Agnes yang selalu mendapat pujian dan juga cemoohan dalam waktu yang bersamaan. Setelah sebelumnya tampil serampangan di beberapa acara penting yang dia hadiri di Amerika, yang paling baru adalah kasus 'kecelakaan' kecil di video Coke Bottle.
Video Coke Bottle akhirnya rilis setelah tertunda selama hampir setahun. Seperti video-video Agnes yang sebelumnya, Agnes sepertinya tidak puas jika tidak ditampilkan menyanyi sambil menari diiringi beberapa penari latar. Di awal video, tampak Agnes mengenakan kata mata dengan bingkai putih berbentuk hati dan celana pendek menggelembung (jenis celana yang biasanya menjadi celana dalam tokoh nenek-nenek/kakek-kakek dalam cerita film kartun). Namun beberapa penonton video tersebut menyebutnya mirip popok.
Agnes mungkin sengaja tampil seperti itu demi terlihat tampil unik dan beda. Sayangnya, karena tidak memiliki konsep fashion yang jelas, Agnes justru terlihat konyol. Penampilannya akan mengingatkan kita pada episode-episode aweal audisi Indonesian Idol, dimana ada peserta audisi yang berani memakai kostum dan aksesori konyol dan tampil hancur-hancuran di depan juri untuk tujuan lucu-lucuan.
Namun yang paling mencuri perhatian adalah pada satu scene, saat Agnes tampil dalam frame yang sama dengan Timbaland, Agnes yang berdandan cantik dan mempesona dengan gaya oriental dengan kulit coklat mirip penyanyi yang berasal dari Hawaii atau Haiti, tampak anggun dan sensual mengenakan bustier (jenis atasan yang berbentuk torso yang hanya menutup bagian dada dan perut, tetapi mengekspose bagian bahu dan lengan) yang kekecilan sehingga tampak bagian tubuh Agnes yang seharusnya tertutupi kelihatan ‘terdesak’ dan menunggu saat yang tepat untuk mencuat keluar. Dan memang akhirnya tragedi itu terjadi. Jika anda jeli, maka pada scene tersebut akan tampak 'sesuatu' yang seharusnya tidak tampak. Mudah-mudahan anda mengerti maksud saya.
Apakah itu sebuah ‘kecelakaan’ yang tak disengaja? Sepertinya tidak.Sang sutradara Colin Tilley, jelas bukan sutradara video musik sembarangan yang bisa kecolongan seperti itu. Beberapa karyanya adalah video musik untuk Justin Bieber (Confident) , Enrique Iglesias (Heart Attack), Chris Brown (Don’t Judge Me), Austin Mahone (What About Love), Sean Kingston (Beat It), Nikki Minaj (The Boys), Lil Wayne (No Worries), David Guetta (I Can Only Imagine),Mary J Blidge (Why),dan lain-lain yang meskipun beberapa tampak sedikit provokatif, tetapi tetap dengan sentuhan artistik yang baik. Termasuk iklan brand besar seperti Reebok.
Video musik sebelum tayang di TV atau internet, jelas melalui beberapa tahan editing dulu. Tujuannya untuk membuang bagian yang tidak perlu, memberi efek lighting, menggabungkan frame, menyesuaikan gerak bibir dengan lagu dan lain sebagainya. Jadi akan sangat jarang atau tidak mungkin ada sesuatu adegan yang luput dari perhatian beberapa pasang mata tim kreatif dan tim sunting video tersebut. Beda halnya jika kecelakaan tersebut terjadi di atas panggung saat konser yang disiarkan secara langsung, jelas tak ada orang yang bisa mencegah atau mengeditnya.
Ketika dikonfirmasi langsung ke Agnes soal tragedi nipple tersebut, Agnes yang baru selesai tampil di acara talkshow sebuah stasiun televisi memilih untuk tutup mulut dan menolak untuk memberi jawaban dan cepat-cepat melarikan diri.
Jadi, apakah tragedi nipple di video Coke Bottle adalah kesengajaan? Bisa ya, bisa juga tidak. Mungkin itu adalah alasan kenapa video tersebut kabarnya sudah ditonton lebih dari sejuta orang. Bukan untuk menikmati video tersebut secara keseluruhan, tetapi untuk melihat bagian yang ‘itu’. Who knows?
Banyak cara dilakukan untuk mencari perhatian dan ketenaran. Ada yang menghalalkan segala cara, ada yang masih menjunjung tinggi harkat dan martabat. Hanya Agnes yang tau dia termasuk golongan yang mana. Namun diluar kontroversi video itu, kita patut bangga karena akhirnya Agnes berhasil memasuki percaturan musik internasional, karena kabarnya menurut pihak Agnes, video ini juga tayang di stasiun TV di Amerika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H