Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

TTS: Sesudah Kemarin, Sebelum Besok

31 Agustus 2016   11:07 Diperbarui: 31 Agustus 2016   11:13 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gam bar: pixabay.com

Tidak ada kemarin. Masa lalu
adalah angin: yang tidak bisa kamu
genggam, yang tidak dapat kamu
peluk, yang kehadirannya kamu
tidak ingin. 

Tidak ada besok. Masa depan
adalah angan; khayalan yang dibuat-
buat sebelum kamu tidur, mimpi
yang kamu rajut setelah lelah
seharian bersama penat --
yang sama sekali tidak mau kamu ingat.

Hanya ada hari ini. Tidak ada
kemarin. Tidak ada besok. Angin.
Angan. Genggam. Mimpi.
Peluk. Rajut. Ingin. Ingat.

Tidak ada.

Tidak ada hari ini. Mencintaimu
sesering kali.

Perpustakaan Teras Baca, 31 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun