Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Bunny

12 November 2021   01:35 Diperbarui: 14 November 2021   15:35 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kelinci. (sumber: CreativeNature_nl via kompas.com)

Akan tetapi, hari itu akhirnya datang juga. Kamis sore, saat ibu-ibu sedang ngumpul di depan rumahku, Bunny tiba-tiba minta digendong Gomah.

Bunny memang seperti itu, jika sedang ada maunya, maka orang pertama yang dicari pasti Gomah. 

Bunny ikut nimbung dengan ibu-ibu yang lain. Ia lompatan-lompatan di dekat kaki Gomah. Gomah mengangkatnya, ditaruh di pundaknya. Dari teras rumah, aku melihatnya. Bunny juga membalas tatapanku.

Ah, aku masih ingat kejadian itu. Damnit. :(((

Entah kenapa, tiba-tiba Bunny lompat dari pundaknya Gomah. Biasanya, dia akan langsung lari atau apalah setelah mendarat itu. Tapi untuk kali ini tidak. Justru kepala yang sampai di bawah.

Suaranya cukup keras, aku langsung bangkit dari teras dan menghampiri suara tadi. Bunny mati.

Tidak. Bunny tidak merasa kesakitan dulu. Bunny tidak memberiku waktu, barang sedikit, untuk membawanya atau merawatnya dari sakit itu dan mengharapkannya sembuh. Bunny langsung mati.

Tubuhnya lemas. Badannya sangat enteng. Aku membopong mayat Bunny ke dalam rumah. Aku letakan di meja teras dan coba memain-mainkan mulutnya. 

Aku masukan jariku ke mulutnya. Aku suka ngisengin Bunny dengan seperti itu. Dia akan coba menggigitku. Kalau sedang ada maunya, Bunny justru akan menjilatinya.

Tapi, tidak sore itu. Bunny tidak coba mengigit jariku, tidak juga menjilatinya. Mulutnya terbuka dan tidak tertutup lagi.

Aku meninggalkan Bunny, sebagaimana Bunny meninggalkanku. Aku ke kamar dan menangis. Sebelum magrib, Gopah sama Gomah sudah mengubur Bunny. Aku tidak ikut. Aku tidak kuat. Aku masih di kamar dan menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun