***
Semenjak ada Bunny di rumah, aku jadi tidak suka main. Keluar rumah kalau memang ada perlu saja. Nongkrong atau saling main ke rumah teman, tidak pernah kulakukan.Â
Sepulang sekolah aku juga jadi ingin cepat-cepat pulang ke rumah. Main dengan Bunny.Â
Kalau sore, aku akan membawanya ke lapangan. Awalnya aneh, dilihat oleh banyak orang, karena saat itu tidak ada yang memelihara kelinci. Mengajak kelinci jalan-jalan sore amat tidak lazim.
Semisal tidak ada yang sedang main bola, Bunny akan lari-larian di lapangan, makan rerumputan. Jika sudah waktunya magrib, kita akan pulang.
Aku sempat iseng meninggalkan Bunny di lapangan sendirian. Tidak lama, dari jam 5an. Lalu, suara adzan berkumandang, baru mau aku susul ke lapangan, Bunny pulang sendiri. Bunny itu kelinci yang baik.
***
Seperti bocah kecil pada umumnya, Bunny suka cokelat. Camilan kesukaannya Gery Chocolatos. Sebenarnya itu jajanan kesukaanku, kalau disuruh ke warung dan ada kembalian, pasti aku belikan itu.
Jatahnya Bunny makan Gery Chocolatos itu setiap habis magrib. Saat keluarga kami makan malam, maka Bunny makan itu.
Gomah jadi suka nyetok sekardus Gery Chocolatos. Lumayan, kan, aku jadi punya alasan untuk tidak mau kalau disuruh ke warung, karena sudah ada Gery Chocolatos di rumah.
***