Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Arsenal dan Skenario Musim Depan dalam Empat Babak

30 Mei 2019   06:18 Diperbarui: 30 Mei 2019   06:48 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1/
Tukar saja Guendouzi dengan apapun. Sebab tidak ada satu pemain pun, sepanjang sejarah Arsenal memiliki pemain seperti Guendouzi, tampil buruk sepanjang musim.

Unai Emery membelinya dengan harga 8 juta poun dari FC Lorient, Perancis. Masih muda, memang, 20 tahun usianya. Sialnya, ia bermain lebih dari separuh musim sebagai starting-eleven: 33 kali (61%) di Premiere League dan 10 kali (51%) di Europa League.

Dengan prosentase sebanyak itu tidak ada yang ia lakukan --atau berikan-- untuk tim.
 
Selayaknya hubungan sebab-akibat, kehadiran Guendouzi telah membuat 2 (dua) efek buruk, yakni (1) dipinjamkannya Smith-Rowe ke RB Leipzig, Jerman dan (2) pemain tengah lainnya jadi tersingkir ke bangku cadangan. Elneny dan Ramsey, salah duanya.

Alih-alih mengubah strategi kala Arsenal tertinggal, pilihan utama Emery adalah Guendouzi. Emery memainkannya, aku kira, sekadar bermodalkan kepercayaan dan kedekatan --Guendouzi pernah bermain di tim U-20 Paris St-Germany ketika Emery menjadi pelatih kepala tim utama.

Arsenal bukannya tidak ingin memainkan pemain muda, tapi ketika berlimpahnya pemain dari Akademi Klub Arsenal, justru Guendouzi datang dan menutup semua kesempatan.

Satu-satunya prestasi yang bisa diapresiasi adalah ketika ia bisa membuat kesal Fellaini dengan menjambak rambutnya ketika berhadapan dengan Man-Utd. Selebihnya, tidak ada lagi tempat untuk Guendouzi di Arsenal. Musim depan hinggan musim-musim yang akan datang.

Atau ini semua bisa disederhanakan dengan sebuah pertanyaan: apakah (benar) Goundouzi bisa bermain sepakbola?

2/
Sebelum akhirnya Ozil menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2 tahun pada musim lalu, Mustafi merupakan pemain dengan gaji termahal di Arsenal. Konyol dan tolol.

Kedatangannya ketika itu diharapkan oleh Wenger menjadi suksesor bagi Per-Mat. Ternyata tidak. Proyeksi itu gagal seiring gagalnya Mustafi menjaga garis pertahanan Arsenal. Ia menjadi pintu masuk bagi setiap serangan tim lawan.

Bahkan kontributor fans Arsenal untuk Fansided --media daring terkemuka yang diisi oleh para penggemar tim Inggris-- Andrew Dowdeswell sampai menulis "Mustafi has not ironed out the simple mistakes he was making early in his time at Arsenal. Three years later, it is safe to say he isn't good enough."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun