Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Selusin (Minus-1) Asyiknya Local Stand-up Day 2019

23 Maret 2019   06:18 Diperbarui: 23 Maret 2019   11:57 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
David Nurbianto. (Foto: Pio K. ---StandUpaindo)

1/
Asyiknya menonton pertunjukan dengan format festival itu kita bisa memilih apa yang mau-dan-tidak nikmati pada acara tersebut. Untunglah Local Stand-up Day 2019 seperti itu. Aku jadi tidak perlu terkungkung di dalam ruangan selama acara dimulai hingga selesai. 

Aku cukup mengurasi penampil --meski sudah dikurasi Adjisdoaibu sebagai penanggungjawab acara-- yang aku benar-benar ingin lihat. Aku buat susunan penampil sendiri. Hasilnya: datang dengan riang dan pulang membawa kesan.

Tetapi datang ke Local Stand-up Day 2019 kemarin (15/03), aku jadi teringat esai panjang Dipa Raditya, Sepakbola = Carnivales. 

Mengutip pemikir postrukturalis asal Prancis, Michel Foucault, dari esai itu Dipa menuliskan: bahwa sebuah "carnivales" sebenarnya tidak hanya menyediakan sebuah permainan, namun juga panggung penuh ekspresi, drama, bahkan tragedi.

Bahwa stand-up comedy hari ini, lewat Local Stand-up Day 2019, tidak hanya menjadi semangat zaman (zeitgeist), namun juga sebuah karnaval. Foucault secara epistimologis memberi 2 (dua) tujuan dari karnaval: terhibur dan terbebas.

"Carnivales membentuk sebuah arena produksi dari kekuasaan di mana tidak ada represi, namun sebuah kebebasan yang bersifat transenden." --- Michel Foucault.

2/
Cukup hari pertama. Yha. Karena 2 (dua) alasan: ada Fajar Nugra dan Hifdzi, juga Sammy Notaslimboy. Sisanya biasa saja. Sialnya, setelah aku pesan untuk hari pertama, setelah melihat poster "Phase One - Local Stand-up Day" tentu saja, ternyata itu bukan susunan penampil --sekadar promo saja.

Goblos. Untunglah tidak terlalu banyak berubah setelah susunan acara hari pertama dan kedua dirilis. Tetap ada Fajar Nugra dan Hifdzi, plus Ridwan Remin --yang sebelumnya ada di poster Phase Two. Hanya saja tidak ada Sammy Notaslimboy.

Aku langsung menghubungi Ridwan Remin buat janjian di sana. Biar ada temannya --baik aku dan dia.

Jadilah hari itu aku hanya menonton segmen yang ada mereka: segmen pertama, Fajar Nugra; Ghibah Live, skip saja; Battle of Champion: SUCI vs SUCA, Ridwan Remin; Komika Perempuan, tentatif; Segmen dua, Hifdzi; dan MLI, terpaksa --tanggung juga.

3/
Terakhir kali nonton Fajar Nugra itu akhir tahun lalu. Dia menjadi penampil pembuka untuk pertunjukan Mini Show Ridwan Remin, Introduction. Ternyata puas, senang, dan bikin ketagihan. Fajar Nugra masih seperti dulu: lincah, lucu, dan lancar ketika story-telling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun