aku pernah membayangkan:
sebuah halaman yang lapang
seperti ketabahanmu
menerima kenakalanku.
aku pernah membayangkan:
sebuah dapur dengan aroma tersedap
yang pernah manusia buat
seperti ketiakmu yang tak pernah bosan
aku lelapi kala lelah.
aku pernah membayangkan:
sebuah teras yang mungil tapi
selalu muat menerima tamu-tamu
seperti dadamu menerima maafku.
aku pernah membayangkan:
sebuah ruang baca dengan koleksi buku
yang tidak pernah bosan dibaca berulang
seperti perhatianmu pada cerobohku
aku pernah membayangkan:
sebuah kamar dengan pintu dan dinding
dari kaca seperti sikapmu yang dingin
ketika mendengar kabar miring tentangku.
aku lalu membayangkan:
rumah itu adalah kamu
di mana penghuninya bukan aku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI