Motor kembali saya keluarkan. Penasaran. Tidak adakah warung yang buka siang-siang karena ini sudah bukan bulan puasa?
Pada saat itu juga saya sadar: lebaran tidak hanya untuk orang-orang yang kerja kantoran, penjual makanan juga berhak lebaran. Lebaran milik semua orang tanpa terkecuali. Saya pulang dan mejarah air panas. Mengambil beberapa potong sosis dan merebus Samyang.
samyang jauh lebi biss bikin kenyang drpd orang nyang slalu kamu panggil sayang trus jem sgini riwil cuman gara2, "kok belom makan?"--- Kangmas Harry (@_HarRam) June 17, 2018
***
Sial betul tidak ada yang sadar kalau sekarang hari senin. Linimasa Twitter masih saja ramai menyaksikan pertandingan Jerman melawan Meksiko dan dilanjutkan dengan Brasil yang takluk melawan Swiss. Apa mereka sudah tidak ada lagi yang ingin meratapi hari senin? Hanya saya sepertinya. Senin tetap bekerja seperti biasa.
ini nyang milih nunggu balesan wasap mending tidur. hari senen yeuh. lupa apa gimana dagh? https://t.co/wCZQab5MQJ--- Kangmas Harry (@_HarRam) June 17, 2018
Bangun dengan sisa kantuk semalam, buru-buru saya menyalakan laptop dan bekerja. Pagi yang sama seperti senin pagi pada umumnya: menyebalkan.
Niat hati ingin menyeduh teh tawar, ternyata stok habis. Kopi lagi, kopi lagi. Seruputan pertama saja sudah nendang: mules yang tak terbantahkan.
Perut kosong dan lapar. Kerjaan saya tinggalkan sebentar dan cari makan keluar. Lebaran sudah lewat jauh semestinya warung ada yang buka, pikir saya.
Motor saya keluarkan. Dengan harap pasti, saya niatkan untuk mencari warteg sampai ketemu. Yang ini lebih dari niat tentu saja, karena saya juga pakai helm. Kalau mau jauh, jauh dah sekalian.
coba lagi agh. https://t.co/5wMuG1WHss--- Kangmas Harry (@_HarRam) June 18, 2018