Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Kamis, Hujan, dan Hakikat Waktu yang Tidak Bisa Diulang

8 Februari 2018   11:36 Diperbarui: 8 Februari 2018   23:24 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1/ 

kamis. hujan. dari kereta orangorang payungan di jalan. badannya berteduh. tak gaduh. cenderung diam. harapnya bertanya: ke mana keadilan dihilangkan?

2/ 

musim hujan datang. menyelimuti kota, menggigilkan kita. tapi, kamis tetaplah kamis. seperti pesta api unggun; orang-orang berkerumun menghangatkan badan dari kayu bakar solidaritas yang panjang. sepanjang umur kemanusiaan.

3/ 

jika kau punya cerita, ceritakan. jika kau punya harapan, perjuangkan. tapi itu jika kau berani utarakan. kami melawan dengan diam.

4/ 

inilah hakikat waktu: sekuat apapun otot punya lengan, tak dapat mengembalikan jarum detik yang kecil-tipis ke belakang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun