Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Lahir dari Sesak

28 Maret 2017   02:19 Diperbarui: 28 Maret 2017   02:50 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: @kulturtava

sejak semua orang sudah menuhankan kata-kata kita mulai mahfum: jarak bisa digubah menjadi sajak, pertemuan yang sekilas akan pasti membekas, yang telah lalu dipahami kekal selalu, bahwa apa yang dipikirkan lekas menjadi kenangan, yang usai mempunyai nilai, dan cinta yang diperjuangan kelak jadi bahan guyonan.

kata-kata telah menunggalkan kamu. kata-kata juga yang menghilangkan kamu. aku tahu: tempat persembunyian tebaikmu itu doa-doaku.

semua yang sesak adalah dada yang dipeluk kenyataan. semua sajak memang ditulis dari perpisahan. sejak saat itu: kata-kata adalah senjata utama dalam peperangan.

sejak semua orang sudah menuhankan kata-kata: adakah yang ingin kamu obati dari puisi yang kadung lebam ini?

Perpustakaan Teras Baca, 28 maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun