Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Perempuan

12 Maret 2017   20:07 Diperbarui: 13 Maret 2017   04:00 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan, menurut Sufi Jalaludin Rumi, adalah mahkluk gaib urutan satu, urutan kedua baru Tuhan.

Tidak ada yang tahu isi hati dan pikiran perempuan –bahkan dirinya sendiri. Ketika mengemudi misalnya, aksi perempuan di jalan raya sunggu nekat. Ada di jalur kiri, engga. Di jalur kanan pun, engga. Kadang malah lebih mirip supir bajaj; yang tidak pernah tahu kapan ingin belok kiri atau kanan, yang kita juga tidak pernah tahu kapan ingin ngerem atau lanjut jalan. Makanya, mbah Tedjo menulisnya di buku Jiwo J#ncuk, sekitar pukul 10 jalan-jalan kota besar kadang masih macet, karena di saat itulah ibu-ibu nyetir mobil sendiri untuk belanja. Hebatnya lagi, perempuan bisa sambil mengerjakan lain hal ketika mengemudi, ya dandan, ya chating, ya telponan, ya segala-galanya. Multitasking.

Walau ada beberapa ahli yang menyebutkan bahwa, perempuan kurang ahli dalam bidang orientasi ruang dan bentuk (visual spasial). Jadilah yang terlihat malah perempuan cenderung lebih nekat dan multitasking ketimbang lelaki.

Namun, tidak semua demikian. Lihat saja supir Busway, ada juga yang perempuan. Itu karena mereka dapat dilatih dengan dengan baik. Dan, pada akhirnya kita juga tahu kenapa dulu R.A. Kartini sungguh vocal tentang pendidikan untuk kaum perempuan, kan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun