Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Air Mata Jakarta

15 Januari 2016   14:00 Diperbarui: 22 Mei 2019   19:11 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ©Shutterstock

Lalu, saya membayangkan: sekumpulan orang-orang berkumpul dan Jakarta menjadi tempatnya, sepertinya hanya sepi yang ada. Kesepian tak butuh teman, kesepian butuh perhatian. Maka tak usah aneh bila banyak sekali yang meminta perhatian di Jakarta.

Segala macam dilakukan. Tapi saya tak tahu bila ada yang sampai menghalalkan. Yang jelas, saat orang-orang itu dengan sepi masing-masing, akan dengan mudah kalian lihat atau dengar letupan sekecil apapun.

Haruskah dengan bertengkar, 
 kekuatan cinta kita ditakar?*

Ada yang mengajarkan, perhatian itu dibentuk, dibangun bukan diminta. Sementara, masih dalam bayangan saya, mereka yang mengais iba perhatian itu tidaklah mendapat apa-apa. Memang apa yang bisa didapat dari sepi? Kosong!

Di dalam sepi, yang saya tahu, hanya ada rindu yang bergentayangan. Sedang cinta, yang menunggunya di kala malam.

Air mata tidaklah jatuh untuk hal yang sia-sia, begitu ungkap penyair lewat puisinya. Untuk itulah kita tahu, puisi masih dibutuhkan untuk ditulisi, dan Jakarta, bagi saya, masih pantas untuk ditinggali --biar sebatas berisi sepi.

Perpustakaan Teras Baca, 15 Januari 2016

*) Dari puisi-puisi Candra Malik dalam Fatwa Rindu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun