Mohon tunggu...
Harry Purwanto
Harry Purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Warga Kaki Gunung Semeru

Seorang Laki-laki yang suka jalan-jalan, berolarga dan tantangan melakukan kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Bersepeda ke Ranuyoso Lumajang Bertiga

25 Maret 2021   06:50 Diperbarui: 25 Maret 2021   06:54 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bergaya di pinggir Ranu Bedali/dokpri

Gowes ke Ranuyoso Sambang Mas Achmad Arifulin Nuha yang pulang kampung di akhir pekan meski masih sibuk awasi pelayanan air sebab ada amanah sebagai Dirut Perumdam Tirta Mahameru . Agenda ini sebenarnya sudah lama sebelum Cak Ulin sapaan masa kecilnya jadi avatar air.

Saya, Yudi dan Cak Mashur Rohim  suami Siti Fatimah janjian dadakan. Kebetulan ada waktu panjang bersepeda ke Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso. Sekitar jam 6 kurang berangkat ke Wonorejo menuju ke Mas Yudi yang menunggu.

Kami bertiga meluncur ke utara dengan kecepatan rata-rata 25km per jam. Alhamdulillah lancar dan hanya berhenti sejenak di pabrik kayu SMK dan pintu gerbang SMA Klakah. Seminggu tak bersepeda memang menyiksa di nafas dan perutku sedikit tegang sebentar.

Usut punya usut, Mas Rohim teman Mas Arif saat kuliah di IAIN Sunan Ampel baru pertama kali sambang. Padahal dulu sering bareng baik di Kota Buaya dan Kota Pisang. Saya kenal dengan Mas Arif dari Mas Rohim. Jam 7 pagi sudah nyampek di rumah suami dari Mbak Zizi Fauziyah .

Kamipun terlibat obrolan ringan hingga serius. Seriusnya bahas soal kebutuhan air dan pelayanannya. Cak Arif bercerita panjang lebar soal masalah internal dan eksternal untuk memenuhi kebutuhan air. Kamipun tertawa saat mendengar cerita soal pelayanan air masih soal SDM. "Memang orang bekerja banyak karakter," ujar Cak Rohim.

Satu jam ngobrol, akhirnya kami diminta mencicipi makanan pagi khas Wonoayu. Ada kratok oseng dengan sambal mentah segar di padu ikan tongkol dan telor dadar. Mak nyos, kami lahap sekali hingga menambah nasi berkali-kali.

Usai makan dan ngobrol, kami lanjut gowes ke Ranu Bedali, obyek wisata danau vulkanis Lamongan berada di dasar pemukiman. Usai foto, lanjut ke Ranu Klakah. Volumen air meningkat dan sejumlah pemilik warung apung memperbaiki untuk persiapan menyambut pengunjung.

Usai berswa foto, lanjut pulang lewat Ranu Pakis ke Desa Kudus, Pajarakan tembus Desa Wonorejo. Gowes menyegarkan 4 jam. Sudah bersepeda kemana saja kalian gaes. Tetap jaga imunitas di masa pandemi. Salam Sehat Berkeringat.


#sepedalumajang #issilumajang #konilumajang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun