Mohon tunggu...
Harry Purwanto
Harry Purwanto Mohon Tunggu... -

Saya lahir di kaki Gunung Semeru Lumajang-Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Si Bodoh, Tokoh Pelestari Cagar Budaya Indonesia

30 Juni 2011   16:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:02 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca berita perseteruan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dengan Walikota Solo, Joko Widodo, soal pembangunan Mall di bekas Pabrik Es Saripetojo yang merupakan bangunan bersejarah, sebuah ironi pemimpin daerah. Seorang Gubernur sangat nekat berbicara, Walikota Solo seorang yang Bodoh lantaran tidak mengeluarkan ijin pembangunan Mall, demi menjaga bangunan bernilai sejarah.

Padahal alasan Jokowi tidak mengeluarkan ijin pembanguan Mall dimaksudkan untuk menjaga, melindungi, melestarikan dan menyelamatkan benda cagar budaya yang memiliki nilai sejarah. Tapi, Gubernur Jateng sebaliknya, lebih mementingkan Mall ketimbang banguan sejarah milik warga Solo.

Umpatan Bodoh pada Jokowi oleh Bibit, bisa dikatakan kebodohan sang Gubernur Jateng yang tidak memiliki etika dalam berbicara sopan. Perkataan Bodoh pada bawahanya yakni Walikota, memang tak pantas diucapkan oleh Seorang Gubernur.

Jokowi memang bodoh, karena tidak pernah mengambil gaji bulanannya dari Negara. Dia juga Bodoh tidak menuruti seorang Gubernur yang ingin menghancurkan pabrik Es bernilai sejarah.

Jokowi merupakan simbol pemimpin dan pejuang dalam menyelamatkan benda cagar budaya dan peninggalan sejarah Indonesia. Dia tidak pernah takut dan khawatir dibilang seorang yang bodoh demi sebuah prinsip orang Solo yang menghargai sejarah, budaya, seni dan prinsipnya.

Selain Jokowi, banyak aktivis yang ingin menyelamatkan, melestarikan dan menjaga peninggalan sejarah bangsa dianggap bodoh oleh pemerintah, dikarenakan melindungi benda mati, kuno dan kusam. Aktivis penyelamatan benda cagar budaya kerap dianggap bodoh karena tidak mendukung pembangunan modern pemerintan yang pro pemilik modal.

Kalau boleh saya mengatakan, Jokowi Bodoh adalah si Tokoh Pelestari Cagar Budaya. Sehingga rakyat Solo harus berbangga denga memiliki pemimpin yang bodoh menghargai benda cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Semangat Jokowi dalam menyelamatkan benda cagar budaya Pabrik Es Saripetojo mendapat tentangan dari Gubernur, akan menularkan pada sejumlah aktivis yang ingin menyelamatan peninggalan sejarah bangsa Indonesia, seperti di Lumajang, Jogyakarta, Jakarta, Bandung, Surabaya, Bandung, Makasar, Kediri dan sejumlah kota Di Indonesia.

Mari kita dukung Jokowi yang menyelamatkan kerakusan Gubernur Jateng yang ingin membangun Mall di atas Bekas Pabrik Es Saripetjo di Kota Solo. "Lebih baik dibilang Bodoh, daripada menghancurkan Benda Cagar Budaya peninggalan Sejarah Bangsa Indonesia," kataku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun