Mohon tunggu...
Harry Nuriman
Harry Nuriman Mohon Tunggu... -

Karyawan swasta. CSR & Sustainability. Musik & film.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupandangi Dirimu dengan Mata Terpejam

17 Oktober 2014   21:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

setelah kau pergi, kekasih
hati ini pedih merintih
kala langit mulai kelam dan angin dingin mencekam
kudekap erat secarik kain hitam
tercium semilir
lalu kaupun hadir,
tersenyum lalu mendekap dan mengecupku lembut

setelah kau pergi, cinta
adakah diriku ini kau rindukan juga
beribu tanya mengganggu isi kepala
sementara hati ini
tak pernah henti
mencari dan mencari
jawaban yang tak pernah kau beri

setelah kau pergi, sayang
bibir ini hanya bertembang sumbang
air mata menetes tak terasa
ingin kutahan tapi tak bisa
tersedu pilu
menyesak dalam dada

lalu apa yang kau buat?
cerita lalu yang bikin hati bak tersayat?
atau kegembiraan palsu penuh nikmat
yang bikin aku seperti sekarat?

saat kerinduan untuk mendekapmu erat kian pekat
kala keinginan membelai rambutmu yang panjang kian menggelombang
bila tatapan dan senyumanmu ingin kuhadirkan
hanya satu yang bisa kulakukan
kupandangi dirimu dengan mata terpejam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun