Mohon tunggu...
Harry Febrian
Harry Febrian Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa jurnalistik. Pencinta filsafat, politik, seni, dan debat. Juga belajar nge-blog di http://harryfebrian.wordpress.com/ Ditunggu saran dan kritiknya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tentang Wig Gayus yang Jayus

16 November 2010   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:34 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1289884541304933850

[caption id="attachment_75416" align="alignnone" width="565" caption="Kompas/Agus Susanto"][/caption] “Three things are men most likely to be cheated in, a horse, a wig, and a wife” -Benjamin Franklin- Wig atau rambut palsu, kata Benjamin Franklin, bersama dengan kuda dan isteri adalah tiga hal paling menipu bagi pria. Bukan tanpa alasan filsuf dan negarawan Amerika itu berkata demikian. Lihat berita belakangan ini, ramai oleh berita jayus tentang sang mafia pajak menonton pertandingan tenis internasional sambil ber-wig ria. Minimal sipir penjara, polisi, provos, maskapai penerbangan, petugas bandara, dan penjual tiket yang sudah tertipu oleh skandal wig-gate ini. Beruntung kita masih punya jurnalis jempolan dengan telinga dan mata tajam bak seekor elang. Terima kasih juga kepada pembuat lense tele. Bicara soal wig, sejak dulu manusia rupanya sudah memandang penting benda ini. Menurut situs randomhistoy.com, pada zaman Mesir kuno, karena panas, rakyat suka kepala gundul. Lebih sejuk. Tapi ternyata sejak dulu pula gundul terlihat kurang "estetis." Maka dibuatlah wig. Dan ternyata sejak dulu pula, aksesoris palsu macam ini jadi simbol sosial. Mirip dengan mobil dan handphone di zaman sekarang.  Bahannya beragam, mulai dari wol, serat daun palem, sampai yang termahal dari rambut manusia asli dan (!) perak murni. Lengkap dengan ventilasi, agar kepala tetap sejuk. Dan ternyata, bukan sekarang saja wig menimbulkan kontroversi. Tahun 313 M, memakai wig dianggap dosa. Cyprian misalnya, mengatakan bahwa "Percabulan adalah dosa besar, tapi yang mamakai rambut palsu lebih bersalah lagi." Sampai abad ke-17, debat benar salah memakai wig sampai ke anggota parlemen di Eropa. Beberapa malah melarang orang mamakai wig ke tempat ibadah. Semoga jangan karena ulah Gayus, wig ikut diharamkan disini. Wig dan Orang-orang Besar Penggemar wig bukan hanya rakyat biasa atau mafia pajak saja. Kaisar edan Romawi, Caligula adalah penggemar capillameus, jenis wig populer era itu. Julius Caesar memakai wig untuk menyembunyikan kepala gundulnya. Hannibal tidak ketinggalan, dia memakai dua tipe wig. Satu untuk meningkatkan penampilan, dan satunya lagi untuk menyamar dalam peperangan. Faustina, istri dari kaisar Antonius Pius, konon memilik koleksi lebih dari 300 wig. Louis XIV, mempekerjakan 40 pembuat wig. Saking penting bagi kehormatannya, selain pembuat para pembuat wig, tidak seorangpun diperbolehkan melihat Louis XIV tanpa wig. Entah dengan istri-istrinya. Wig Gayus yang Jayus Saat iseng mencari data tentang rambut.  Saya melihat Muri dan Guinnes World Records.  Ada kategori rambut terpanjang, cukur rambut tertinggi, boneka dengan rambut terpanjang dan sebagainya. Mungkin dengan kasus Gayus yang jayus ini, boleh ditambahkan kategori untuk rekor: Keluar penjara 68 kali dan menonton pertandingan tenis internasional--dengan wig. Me, My room, 12:12

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun