Di suatu masa, Naya lahir di doa lalu tumbuh di cinta. Di masa lain, dia manis di pikir namun pahit di nyata.
Ada sebuah kisah, Naya berlari ke kota lalu terantuk di desa. Dia kadang takut menatap ke asa, tapi kasih memantapkan setiap rasa.
Entahlah, di keramaian mana Naya akan menemukan sukacita. Semoga, di kesunyian itu aku dapat mengantarkan bahagia.
Tetaplah bertumbuh, Naya!
Kupang, 26 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H