Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mari Kenali Kandungan-kandungan di Dalam Vaksin

13 Januari 2021   12:29 Diperbarui: 13 Januari 2021   12:32 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses vaksinasi di Indonesia telah dimulai. Presiden, beberapa pejabat, dan publik figur menjadi pihak pertama yang mendapat suntikkan vaksin Covid-19. Setelahnya, orang-orang yang menjadi prioritas penerima vaksin pun akan mulai divaksinasi. Pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap pada masyarakat Indonesia.

Kendati akan mendapatkan suntikkan vaksin, mungkin saja masih banyak warga yang belum mengenal kandungan yang terdapat di dalam vaksin. Lantas, apa saja kandungan-kandungannya?

Kandungan-kandungan Vaksin

Pertama, di dalam sebuah vaksin terkandung antigen. Kandungan ini berasal dari struktur patogen penyebab penyakit yang telah dimatikan atau dilemahkan.

Dengan demikian, virus atau bakteri yang tidak lagi dapat bekerja tersebut akan digunakan oleh tubuh. Tujuannya untuk melatih diri guna mengendalikan, serta melawan penyakit yang akan menyerang di masa mendatang. Perlu diketahui bahwa semua vaksin pasti memliki antigen.

Kedua, kandungan berikutnya dari vaksin adalah pengawet. Vaksin yang tidak dilengkapi dengan pengawet akan mudah terserang jamur dan bakteri. Hal tersebut akan mengakibatkan vaksin terkontaminasi.

Pengawet memiliki fungsi utama untuk membuat vaksin bisa terus bekerja secara efektif dalam kurun waktu yang ditentukan. Contoh zat-zat yang termasuk di dalam pengawet adalah turunan Thiomersal, Formaldehyde, dan Phenol.

Ketiga, ada pula stabilisator. Komponen ini juga memiliki peranan yang sangat penting. Seperti namanya, fungsi stabilisator adalah menjaga kestabilan vaksin. Lalu, apa yang terjadi jika vaksin tidak stabil? Ketidakstabilannya bisa mengakibatkan hilangnya antigenisitas.

Antigenisitias adalah kemampuan antigen dari vaksin untuk memberikan stimulasi pembentukkan antibodi yang spesifik di dalam tubuh. Karena itu, stabilisator dibutuhkan untuk memberi perlindungan kepada vaksin selama proses distribusi dan penyimpanan dilaksanakan.

Keempat, di dalam vaksin terkandung juga adjuvant. Komponen ini memiliki fungsi untuk merangsang produksi antibodi menjadi lebih efektif guna melawan antigen yang masuk ke tubuh. Dengan kata lain, kandungan ini bisa membantu respon imun menjadi lebih kuat terhadap antigen.

Itulah keempat kandungan vaksin yang perlu dikenali. Selain itu, untuk melengkapi pengetahuan kita. Mari kenali juga jenis vaksin yang digunakan saat ini di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun