Kepergian orang terkasih untuk selama-lamanya atau kematian adalah suatu kepastian yang akan dialami oleh semua manusia. Saat hal tersebut terjadi, dipastikan orang-orang terdekat seperti keluarga, sahabat, dan kenalan akan merasakan kehilangan dan kesedihan yang sangat mendalam.
Biasanya, penguatan dan penghiburan akan diberikan kepada mereka yang mengalami kehilangan orang terkasih. Namun, terkadang cara yang dilakukan untuk menguatkan mereka bisa saja salah. Alhasil, orang yang ingin dikuatkan semakin bersedih. Lalu, bagaimana cara menguatkan orang yang sedang berduka secara tepat?
Memahami tentang Kedukaan
Sebelum berusaha menjadi "obat" bagi mereka yang merasakan sakit karena kehilangan, pahamilah dahulu mengenai proses yang terjadi saat kedukaan berlangsung. Hal pertama yang perlu diketahui, tidak ada cara yang benar atau salah dalam mengekspresikan kedukaan.
Masing-masing orang memiliki kondisi mental atau emosional yang berbeda-beda. Ada yang bisa berteriak dengan kencang dan ada pula yang bisa tetap menunjukkan ketenangan. Ada yang bisa menunjukkan kemarahan dan ketakutan, tetapi ada pula yang bisa menunjukkan kekuatannya dalam menerima kondisi.
Selanjutnya, lama waktu kedukaan setiap orang pun berbeda-beda dan tidak bisa dipastikan berapa lama waktunya. Biasanya, orang membutuhkan waktu selama 18 hingga 24 minggu dalam waktu berdukanya. Waktu tersebut bisa kurang atau lebih.
Jadi, dengan memahami tentang kedukaan, orang yang hendak menguatkan atau menghibur bisa menjadi lebih sabar. Lebih jauh lagi, hindari menyamakan kasus kedukaan seseorang dengan yang lainnya. Karena setiap orang memiliki proses kedukaannya sendiri.
Berusaha untuk Hadir
Saat dalam kondisi berduka, biasanya orang-orang yang mengalaminya merasa kesepian atau sendiri, takut, dan sedih. Karena itu, kehadiran dan dukungan dari orang-orang sekitar tentunya sangat dibutuhkan oleh mereka.
Dukungan yang dimaksud tidaklah dalam bentuk banyak bicara, menasihati, dan lain sebagainya. Hal tersebut bisa saja membuat mereka merasa lebih terganggu. Sering kali, cara yang paling tepat adalah lebih banyak mendengar dan sedikit berbicara.
Katakan saja bahwa kita sangat peduli pada mereka, serta menyentuh atau menepuk bagian pundak, tangan, atau memberi pelukan. Hindari perkataan seperti: "Padahal beliau kelihatan sehat", "Padahal ia masih sangat muda", "Coba saja kalau,..." dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut dapat membuat keikhlasan sulit dilakukan.