Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus Corona dan Mitos yang Berkembang di Masyarakat

5 Februari 2020   21:57 Diperbarui: 5 Februari 2020   22:06 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.timesofisrael.com

Sejak akhir tahun lalu, dunia dikejutkan dengan munculnya Virus Corona. Virus yang bermula dari kota Wuhan di negara Cina tersebut dengan cepat menyebar ke daerah dan negara yang lain. Bahkan kota yang menjadi tempat pertama kemunculannya, sementara sedang diisolasi oleh negara. Keadaan yang cukup genting di seluruh dunia ini membuat badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan kasus ini sudah berada dalam keadaan darurat kesehatan global.

Meski WHO telah memberikan penjelasan mengenai pola penyebaran virus ini, namun tetap saja kepanikan masih terjadi di mana-mana. Kepanikan yang terjadi bisa disebabkan karena banyak mitos yang beredar dan membuat masyarakat menjadi percaya.

Virus ini dapat menyebabkan penyakit pada mamalia termasuk manusia dan beberapa hewan lain. Pola penyebarannya dapat terjadi melalui hewan ke manusia dan manusia ke manusia. Manusia dapat terjangkit virus ini melalui droplet saat orang lain batuk dan bersin ataupun kontak yang terlalu dekat satu sama lain.

Virus Corona bisa dikatakan sebagai suatu keluarga besar virus yang juga pernah teridentifikasi pada tahun 2002 dan 2012. Pada tahun 2002 virus ini pernah menyebabkan kasus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan pada tahun 2012 virus ini menyebabkan kasus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Sedangkan Virus Corona yang muncul di Cina merupakan jenis baru yang dinamakan novel Coronavirus (2019-nCoV).

Belakangan ini, cukup banyak informasi yang beredar mengenai Virus Corona sehingga membuat masyarakat menjadi panik dan takut. Informasi yang tidak tepat dapat menjadi suatu "teror" tersendiri bagi masyarakat.

Mengenai informasi tentang Virus Corona, WHO dalam laman resminya telah membagikan berbagai macam data, hingga informasi pencegahan dan penanganannya. Selain itu, salah satu informasi yang paling perlu diperhatikan adalah mengenai mitos yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat mengenai kasus ini.

Mitos yang pertama adalah Virus Corona dapat tertular lewat benda. Hal ini membuat banyak orang takut menerima kiriman barang atau surat yang berasal dari Cina. Parahnya ada juga yang takut mengonsumsi makanan atau menggunakan barang bermerk dari Cina. Padahal Virus Corona tidak dapat bertahan lama pada benda, termasuk surat dan barang kiriman. Dengan kata lain, barang-barang tersebut aman.

Mitos yang berikut mengatakan bahwa hewan peliharaan di rumah dapat menularkan virus ini. Ada orang yang menjadi takut pada hewan-hewan seperti kucing, anjing dan lain sebagainya. Sampai sekarang belum ada bukti yang menunjukan bahwa hewan peliharaan termasuk anjing dan kucing dapat terinfeksi Virus Corona. Walau begitu, alangkah baiknya orang yang memiliki hewan perlu rajin mencuci tangan setelah memegang mereka agar tidak terkena bakteri E.Coli ataupun Salmonela.

Ada pula mitos yang mengatakan bahwa virus ini hanya dapat menginfeksi suatu kelompok umur tertentu. Faktanya semua kelompok umur dapat terjangkit virus ini. Namun, orang yang sudah berumur tua dan orang dengan penyakit seperti asma, diabetes, dan penyakit hati bisa menjadi kelompok yang lebih rentan.

Di luar hal-hal tersebut, muncul teori konspirasi yang mengatakan bahwa virus ini merupakan senjata biologis yang hendak digunakan untuk berperang. Dengan kecanggihan yang ada di masa sekarang, banyak negara berlomba menciptakan senjata biologis. Hal ini membuat banyak orang menuding bahwa virus ini merupakan senjata biologis yang bocor dari tempat penelitiannya.

Ada juga yang mengatakan bahwa virus ini menjadi program untuk mengurangi jumlah penduduk. Jumlah penduduk Cina yang sangat banyak membuat ada orang yang menuding bahwa virus tersebut adalah cara untuk menurunkan jumlah penduduk mereka. Namun, semua informasi tersebut juga tidak memiliki dasar dan bukti yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun