Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istilah "Musim Permainan" yang Sudah Tak Berlaku bagi Anak Masa Kini

22 Januari 2020   15:46 Diperbarui: 22 Januari 2020   15:56 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: moodswag.com

Proses kreativitas ini kemungkinan besar dapat terbawa hingga mereka dewasa. Termasuk saat mereka berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah atau bekerja.

Selain itu, proses bermain yang ada dulu juga membuat anak-anak lebih memiliki jiwa sosialisasi secara nyata yang tinggi. Dengan jiwa sosialisasi yang baik, anak-anak dapat memiliki rasa simpati dan empati yang baik pada orang lain.

Meski begitu, masih juga ada beberapa kekurangan dengan proses bermain yang ada di masa lalu. Kekurangan tersebut seperti tubuh dan pakaian anak akan lebih kotor karena beraktivitas di alam. Hal ini selalu membuat orang tua merasa jengkel setiap kali mereka pulang bermain.

Selain itu, permainan yang rata-rata dilakukan di luar rumah tersebut cukup rawan bagi anak untuk mengalami cidera ataupun mendapatkan bahaya dari orang jahat. Dengan kurangnya pengawasan dari orang tua, bahaya-bahaya tersebut mungkin saja dapat terjadi.

Meski begitu, ketika ditanya mengenai masa anak-anak, rata-rata orang yang pernah melewati masa itu tentu akan setuju bahwa masa-masa tersebut sangat indah. Lalu apakah jenis permainan yang ada sekarang tidak dapat menciptakan dampak baik bagi anak-anak?

Masing-masing masa pasti memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Saat ini, dengan kemudahan teknologi yang ada, semua jenis permainan sudah dapat dimainkan dalam genggaman anak dengan menggunakan ponsel dan paket data atau wifi yang cukup.

Akses yang cukup mudah tersebut dapat dilakukan dari mana saja, termasuk di dalam rumah. Hal ini membuat orang tua menjadi lebih mudah mengontrol anak mereka, serta anak mereka tidak akan banyak bermain dengan "kotaran-kotoran" di luar rumah.

Permainan yang ada juga membuat anak-anak dapat dengan mudah memahami penguasaan teknologi dengan baik. Bahkan, ada banyak sekali anak kecil yang lebih memahami cara mengoperasikan gawai dibandingkan dengan orang dewasa.

Namun begitu, masih juga ada beberapa kekurangan dari proses bermain di masa sekarang. Jenis permainan yang sekarang kebanyakan tidak terlalu membutuhkan aktivitas fisik dan membuat anak-anak menjadi "generasi rebahan". Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu tumbuh kembang dan kesehatannya.

Selain itu, pengilhatan sang anak yang menggunakan ponsel atau komputer secara berlebihan dapat mengalami gangguan. Mental dan jiwa sosialisasinya juga dapat terganggu. Anak mungkin saja akan terbentuk menjadi seorang "anti sosial" dan kurang memiliki rasa simpati serta empati terhadap orang lain.

Lalu, bagaimana menyikapi perubahan zaman yang sangat cepat ini? Masing-masing orang tua dan keluarga tentu memiliki strategi tersendiri untuk menyikapi hal ini. Namun, salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan adalah memilah permainan yang tepat bagi anak, sehingga proses bermain yang dilakukan dapat memberikan dampak positif baginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun