Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menggunakan Stres sebagai "Senjata" untuk Hidup yang Optimal

18 Agustus 2019   12:05 Diperbarui: 18 Agustus 2019   12:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: hindustantimes.com

Selain itu, cara lain agar tidak mudah mengalami stress antara lain seperti mengelola waktu dengan bijak, melakukan olahraga atau menjaga kebugaran fisik, melakukan relaksasi atau peregangan, memiliki waktu istirahat dan rekreasi yang cukup,  menciptakan lingkungan yang nyaman, hingga adanya dukungan sosial. Hal-hal sederhana seperti tersenyum dan tertawa serta berdoa juga terbukti dapat mengelola atau mengurangi stress.

Stress seringkali dikaitkan dengan hal yang negatif. Namun, stress sebetulnya dapat menghasilkan dampak yang positif jika stress dikelola dengan baik. Berdasarkan level atau tingkatannya, stress dapat dibagi dalam 4 jenis, yakni hipo stress, eustress, hiper stress dan distress.

Hipo stress merupakan tingkatan stress yang rendah. Dalam tingkatan stress ini, orang dapat menjadi apatis dan bosan akibat tidak adanya tantangan dalam suatu aktivitas atau pekerjaan. Kurangnya tekanan atau tantangan tersebut dapat membuat seseorang mengalami rasa frustrasi dan mengakibatkan stress.

Eustress merupakan kondisi meningkatnya tekanan dan seseorang mulai mengalami perasaan dirangsang atau ditantang sehingga membuat kinerjanya meningkat sampai pada puncaknya. Pada tingkat ini seseorang dideskripsikan pada daya fokus dan gairah kerja yang tinggi. Tingkatan ini memiliki daya tekanan yang "cukup" atau tidak lebih dan tidak kurang. Hal ini biasa disebut sebagai tekanan positif yang menghasilkan perkembangan.

Hiper stress merupakan level tingkatan stress yang tinggi. Pada tingkatan ini, kinerja seseorang mulai terganggu. Seseorang akan mulai mengeluh kelelahan, lepas kendali, atau tidak mampu mengatasi suatu masalah. Pada tingkatan ini, kehilangan fokus dan konsentrasi dapat terjadi sehingga segala hal yang dilakukan tidak optimal, malah mengahasilkan sesuatu yang buruk.

Distress merupakan kondisi hiper stress yang telah lama dan berlarut-larut. Tingkatan ini sudah sangat serius dan berpotensi tinggi mengancam nyawa.

Dari ke empat tingkatan stress tersebut, kita dapat mengetahui dan mengelola stress yang datang atau kita rasakan agar stress tidak menghasilkan masalah lain ataupun penyakit. Seperti kata bijak yang mengatakan bahwah "kita adalah apa yang kita pilih." Oleh karena itu, jika stress datang, ciptakanlah kondisi yang membuat kita berkembang dan gunakan stress menjadi "senjata" dalam menghasilkan sesuatu yang baik.

Salam sehat.

Referensi: Satu, dua, tiga, dan Buku "Pengembangan Manajemen" (Penulis: Kaswan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun