Contohnya, jika seseorang tidak pernah mempelajari tentang matematika, maka pasti ia akan kesulitan, bahkan tidak bisa mengerjakan soal matematika yang diberikan padanya. Hal tersebut membuktikan bahwa pengetahuan adalah hal yang sangat penting dalam usaha mencapai suatu perubahan perilaku.
Untuk sikap, komponen ini merupakan tingkatan kedua yang harus diambil setelah seseorang memiliki pengetahuan. Dengan pengetahuan yang ada di kepalanya, seseorang akan mengetahui suatu arti, penyebab maupun dampak dalam suatu hal.
Ketika hal-hal tersebut telah diketahui, maka ia akan mengambil sikap untuk melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan terhadap hal tersebut. Aspek ini lebih mirip seperti saat kita mengambil tekad atau berkomitmen untuk melakukan sesuatu, namun baru sebatas kata-kata atau keinginan hati saja, belum pada taraf melakukan.
Contohnya, seseorang telah mengetahui dampak negatif dari merokok. Dengan mengetahui hal tersebut, ia maka ia mengambil sikap untuk berhenti merokok. Mungkin saja ia akan mengatakan "mulai besok, saya akan berhenti merokok!"
Untuk perilaku, komponen ini merupakan tingkatan tertinggi dalam usaha untuk merubah perilaku. Setelah memiliki pengetahuan yang baik akan suatu hal dan mengambil sikap, orang tersebut akan mulai dengan menerapkan semua hal yang ia ketahui dalam bentuk tindakan nyata.
Khusus untuk aspek ini, perlu adanya ketekunan dan komitmen yang sangat kuat. Dalam menerapkan perilaku, terkadang ada berbagai macam hambatan seperti ketidakkonsistenan dalam menerapkan, rasa malas, ingin mendapatkan dampak atau hasil yang instant dan masih banyak lagi.
Jika aspek perilaku terus dijalankan dengan baik, maka akan membentuk suatu kebiasaan dan menjadi karakter dari seseorang tersebut. Hal inilah yang akan menjadi indikator utama dalam menilai bahwa diri kita maupun orang lain telah mencapai suatu perubahan perilaku dan telah bergerak maju.
Contohnya, seseorang awalnya tidak bisa membuat sebuah puisi. Ia lalu belajar cara membuat puisi dan banyak membaca karya puisi orang lain. Setelah itu, ia berkomitmen dan mengambil sikap untuk membuat karya puisinya sendiri.
Beberapa waktu kemudian, ia menuliskan sebuah puisi. Mungkin awalnya puisi yang dihasilkan masih sederhana. Akan tetapi, dengan ketekunan dan komitmen yang kuat, ia makin terus berkembang dan bisa menghasilkan karya yang luar biasa.
Hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah seringnya kita menginginkan suatu perubahan yang lansung terlihat besar. Hal ini mengakibatkan, kita akan mudah menyerah ketika hasil yang diperoleh dalam usaha kita hanya sebuah perubahan kecil yang mungkin saja belum terlihat.
Perubahan tidak pernah mudah dan perlu proses yang juga tidak cepat. Oleh karena itu, setiap perubahan kecil yang terjadi, sebenarnya merupakan hal yang sangat positif dan perlu diapresiasi serta terus dikembangkan ke arah perubahan yang lebih baik lagi.