Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Khawatir adalah Sekutu Penyakit

27 Januari 2019   20:03 Diperbarui: 27 Januari 2019   22:14 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: simcoehealth.ca

Lantas, apa saja dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari rasa khawatir yang berlebihan atau tidak dapat dikontrol? Tentu saja, seperti yang diketahui bahwa rasa khawatir dapat mengakibatkan kesehatan mental mengalami gangguan, seperti stress atau depresi, gangguan tidur, tidak adanya semangat dalam beraktivitas dan berbagai macam gangguan lainnya.

Selain dampak negatif bagi kesehatan mental, rasa khawatir juga berdampak negatif bagi kesehatan fisik. Rasa khawatir yang tidak terkontrol dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai macam penyakit. Mulai dari sakit pada bagian kepala, perut dan bagian tubuh lain, bahkan dapat menyebabkan banyak sekali penyakit yang berbahaya. 

Dilansir dari lifestyle.kompas.com, khawatir dapat menghancurkan sistem syaraf, menyebabkan nyeri otot, berdampak buruk bagi kesehatan jantung, masalah pencernaan, hingga berbagai jenis komplikasi penyakit.

"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang". Kalimat yang diambil dari salah satu ayat Alkitab ini menjelaskan bahwa rasa gembira dan pikiran yang positif dapat menjadi "obat" yang manjur untuk mengobati apapun yang ada dalam tubuh manusia. Bahkan pernah ada orang-orang yang mengalami sakit parah sekalipun, akan tetapi karena pikiran positifnya, ia mengalami kesembuhan.

Selain mengobati, pikiran yang positif dapat mencegah dan menjaga mental dan fisik dari berbagai jenis penyakit. Hal demikian berbanding terbalik dengan semangat yang patah, rasa khawatir yang tidak dikontrol, dan pikiran-pikiran negatif. 

Hal-hal tersebut dapat mendatangkan berbagai macam masalah dan penyakit, bahkan bagi orang-orang yang terlihat sehat dan kuat sekalipun.

Oleh karena itu, mari jaga pikiran kita untuk selalu berpikir positif dan memiliki fokus pada hal-hal yang bermanfaat dan membuat kita berkembang, dibandingkan dengan menghabiskan waktu kita untuk merasa khawatir dan akhirnya membawa berbagai macam penyakit ke dalam tubuh kita. Pikiran positif adalah sekutu dari sehat, sedangkan rasa khawatir adalah sekutu dari penyakit.

Salam Sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun