Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menu Empat Bintang, Istilah Kreatif untuk Memahami Jenis Makanan yang Bergizi

5 Januari 2019   17:29 Diperbarui: 13 Januari 2019   22:13 1764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: thedailystar.net

Kita semua pasti pernah atau sering mendengar tentang istilah "empat sehat, lima sempurna" atau "gizi seimbang". Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan standar makanan atau pemberian makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh kita dengan baik. Namun ketika ditanya kepada orang awam, jenis-jenis makanan yang termasuk empat sehat lima sempurna atau gizi seimbang, sulit sekali untuk dijelaskan. 

Hal ini mungkin saja diakibatkan kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang istilah ini. Kekurangan pengetahuan juga dapat mengakibatkan makanan yang dikonsumsi bisa saja tidak diperhatikan dengan baik, khususnya pada orangtua yang sedang memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada anaknya. Tak hanya berlaku pada anak yang sedang diberikan MPASI, hal ini pun dapat berlaku pada orang dewasa yang menjaga pola makan, demi memiliki hidup yang sehat.

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan 4 sehat 5 sempurna atau gizi seimbang, ada baiknya kita mengetahui satu istilah lagi yang bisa membuat kita lebih memahami tentang pemberian makanan yang baik bagi anak dan menjaga pola makan orang dewasa. Istilah tersebut adalah "Menu empat bintang". Istilah ini bisa dibilang sebagai salah satu cara kreatif dalam memahami pemberian makanan yang bergizi.

Sederhana, namun mudah diingat. Mendengar tentang istilahnya saja, pasti semua orang lansung fokus pada kata empat dan kata bintang. Tentu saja, dinamakan empat bintang, karena istilah ini menggambarkan pemberian makanan dengan memperhatikan empat unsur gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jika kita memahami tentang 4 unsur gizi tersebut, maka dalam pola makan maupun pemberian makan pada anak, dapat dilakukan dengan baik.

Seperti istilahnya, yakni menu empat bintang, kita dapat membayangkan ada empat bintang, agar dapat mengingatnya dan dapat membantu kita memahami jenis-jenis unsur gizi yang adadi dalamnya dengan baik. Kita mulai dari bintang yang pertama. 

Bintang yang pertama menjelaskan unsur gizi, yakni karbohidrat. Biasanya kita menyebutnya dengan makanan pokok berupa nasi, jagung, ubi-ubian dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui bahwa karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi dalam melakukan setiap aktivitas yang ada. Unsur gizi ini diperlukan oleh semua manusia, baik anak-anak yang baru mulai makan MPASI, maupun orang dewasa agar memiliki kekuatan dan energi dalam beraktivitas.

Bintang yang kedua menjelaskan unsur gizi, yakni protein hewani atau protein yang berasal dari hewan. Seperti istilahnya, kandungan gizi ini terdapat pada semua jenis makanan yang berasal dari hewan, baik yang berada di darat, maupun laut, seperti daging, ikan,telur, dan lain sebagainya. Bintang kedua atau protein hewani berguna untuk membangun sel dan jaringan tubuh, serta membantu dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan manfaat lainnya.

Bintang yang ketiga menjelaskan unsur gizi dengan kegunaan yang sama dengan bintang kedua, yakni protein nabati. Jika protein hewani berasal dari hewan, protein nabati merupakan zat gizi yang berasal dari makanan yang bersumber dari tumbuhan. Unsur gizi ini juga berguna untuk membangun sel dan jaringan tubuh, serta membantu dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan lain-lain. Unsur gizi protein nabati berasal dari jenis makanan seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai (tahu atau tempe) dan jenis kacang-kacangan lainnya.

Bintang yang keempat menjelaskan unsur gizi, yakni vitamin dan mineral. Kedua unsur gizi ini sangat berguna dalam proses pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Tanpa unsur gizi ini dalam makanan kita, karbohidrat, protein, lemak dan gizi yang dikonsumsi tidak akan bisa dikonversi untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan tubuh kita dan khususnya anak-anak yang sedang diberikan MPASI.

Dalam menerapkannya, tentunya ada pula hambatan yang akan dialami. Bisa saja berupa sumber daya, lingkungan, adat dan budaya, pengetahuan, komitmen pribadi dan lain sebagainya. Sebagai contoh, seorang petani yang menanam sayur dikebunnya dan memelihara ayam yang bertelur. 

Namun saat sayur tersebut dipanen dan ayam tersebut bertelur, sayur dan telurnya dijual, lalu petani tersebut membeli hanya nasi saja atau mie instant untuk konsumsi keluarganya. Hal inilah yang perlu diperhatikan, agar jika keluarga kita yang belum memiliki pengetahuan, bisa diberi pengetahuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun