Saya menjalani sekolah dasar di SDN Melayu 3 Muara Teweh (Kalteng), kemudian mengembara untuk sekolah di SMPN 2 Banjar Baru (Kalsel), lalu SMAN 1 Surabaya (Jawa Timur) menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta) kemudian sempat bekerja di Bontang (Kaltim). Sebelum akhirnya kembali ke Muara Teweh dimana saya sekarang mengabdi sebagai PNS (sempat 2 tahun ke Yogya lagi kuliah S2).
Bisa dibayangkan saya teman lama saya tersebar di banyak kota, bahkan untuk kawan kuliah tersebar di seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri. Kawan SD tempat saya tinggal sekarang pun tidak banyak, karena banyak juga yang merantau mengikuti garis nasib dan jodohnya.
Di bulan Ramadhan buka bersama teman lama pastilah menyenangkan, sayangnya teman lama saya jauh dan yang ada di kota yang sama sekarang, Muara Teweh, juga tidak banyak.
Menjalin silaturahmi dengan kawan kawan SD yang sekarang umurnya sudah mendekati setengah abad tentu memiliki nilai kebaikan, saatnya saling meminta maaf atas kesalahan di masa lalu (kalo ada) sambil mengenang-ngenang kenakalan masa sekolah dasar.
Silaturahmi secara tidak langsung si sudah ada melalui grup whatsapp. Tapi pertemuan langsung bersama-sama hanya pernah satu kali. Meskipun masih sering bertemu ketika ada acara nikahan atau acara kantor, namun pertemuan khusus alumni SD Melayu 3, selama 2005 s/d 2024 hanya satu kali tadi.
Karena topik Buka Bersama Teman Lama Ramadan Kompasiana hari ini, saya jadi berpikir alangkah baiknya kami membuat acara buka puasa bersama kawan lama alumni SD Melayu 3 Muara Teweh.Â
Seandainya tidak ada topik ini, mungkin buka puasa saya akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya, buka bersama teman lama tidak ada dalam agenda bukber saya, alah. Yang ada buka bersama teman kantor, atau keluarga besar saja.
Saya menawarkan kawan-kawan lama di grup WA SD untuk bukber, mumpung masih ada umur bisa bertemu. Beberapa teman sudah pergi mendahului kami, meskipun sudah bertemu di grup WA atau media sosial lainnya.
Saat ini mungkin kami akan menertawaan masa kanak-kanak kami dan kalo bisa menertawakan keadaan kami saat ini, tanpa perlu flexing atas kesuksesan karir atau harta kekayaan.Â
Di umur sekarang hal-hal seperti itu sudah lewat masanya untuk disombongkan. Semua kami sudah berusia dewasa menjelang tua, beberapa teman bahkan sudah menimang cucu.