Mohon tunggu...
Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Mohon Tunggu... Relawan - PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menggapai Target Ramadhan Dengan Atomic Habits

12 Maret 2024   13:40 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:43 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menargetkan puasa Ramadhan tahun ini  membuat kebiasaan baik dengan mengacu pada buku karangan James Clear berjudul Atomic Habits, Perubahan Kecil Yang Memberikan Hasil Luar Biasa.

Menurut James Clear, Kebiasaan adalah bunga majemuk perbaikan diri, dampaknya bisa jadi dahsyat bertahun tahun kemudian. Di buku ini banyak banyak cerita yang meyakinkan kita bahwa kebiasaan kecil yang baik tidak bisa diremehkan. 

Kesuksesan dalam banyak hal adalah produk kebiasaan sehari hari kita. Kita hari ini adalah hasil kebiasaan kita sejak lahir. Clear memperumpakan seperti dua ratus pukulan pada batu cadas, yang membelah batu tersebut bukanlah pukulan terakhir.

Masih menurut buku Atomic Habits, Proses kebiasaan manusia ada empat langkah (perilaku) yaitu : Pertama, mendapatkan petunjuk (cue). Kedua, menumbuhkan gairah (craving). Ketiga, menanggapi/ Tanggapan (response) dan keempat Menikmati hasil/Ganjaran (reward).

Memahami proses kebiasaan ini gunanya agar kita memahami cara kerja dan cara meningkatkan kebiasaan. Tanpa salah satu dari perilaku tadi maka kebiasaan tidak akan terbentuk. dan tanpa ganjaran (perilaku keempat) tidak akan menjadi kebiasaan yang berulang.

Untuk membentuk kebiasaan, keempat proses kebiasaan diturunkan menjadi empat kaidah perubahan perilaku baik, sebagai berikut : Pertama, menjadikannya terlihat. Kedua, menjadikannya menarik. Ketiga, menjadikannya mudah dan Keempat menjadikannya memuaskan.

Kaidah untuk membongkar kebiasaan jelek adalah dengan melakukan kebalikan dari empat kaidah baik tersebut, simple, pelaksanaanya yang rumit.

Salah satu kekuatan buku Atomic Habits adalah memberi panduan langkah demi langkah demi mencapai kebiasaan baik yang kita inginkan dan menghilangkan kebiasaan jelek atau kebiasaan yang tidak efektif dalam mencapai target atau tujuan kita.

Di tulisan ini hanya menggapai kebiasaan baik yang dibahas, pembahasan cara membongkar kebiasaan jelek terasa akan mengulang pembahasan. Selain itu akan memakan waktu penulisan dan menambah halaman tulisan ini.

Atomic habits tidak cuma bicara kesuksesan keuangan, pekerjaan dan kesehatan, tapi juga kesuksesan agama atau akhirat. Karena masih suasana Ramadhan, bulan ramadhan adalah bulan latihan untuk mencapai keadaan taqwa, tidak ada salahnya saya mengikuti panduan dari buku ini, buku best seller tidak hanya di Indonesia.

Menjadikannya Terlihat 

Cara agar menjadi terlihat yang pertama adalah mengumumkan aksi perubahan perilaku, misalnya dengan tulisan ini saya mengumumkan akan rutin membaca Al-Quran.

Langkah kedua adalah Implementasi perilaku tersebut akan lebih baik dengan menyebutkan waktu dan tempat (kata kerja) pada (waktu) di (lokasi). Saya akan membaca al Quran setelah shalat lima waktu di tempat shalat (bisa di rumah, mushola atau mesjid).

Kemudian sesuai panduan perilaku atau aksi menumpuk kebiasaan : setelah (kebiasaan sekarang) aku akan (kebiasaan baru). (Shalat) aku akan (Mengaji). Dengan penumpukan itu, kebiasaan lama akan menjadi petunjuk kebiasaan baru yang akan dilakukan.

Al Quran Digital/ Tangkapan Layar Hp pribadi
Al Quran Digital/ Tangkapan Layar Hp pribadi

Petunjuk untuk kebiasaan baik harus menonjol mudah terlihat, dengan langkah terakhir yaitu merancang ulang lingkungan,  jika ingin terus ngaji letakan al-Quran di dekat tempat shalat terutama di rumah tanpa mushola, pastikan al Quran mudah dijangkau. al Quran digital di hape pun letakan pada layar pertama, agar terlihat dan kita selalu ingat.

Menjadikannya Menarik

Untuk menjadikan perilaku yang kita perlukan menjadi menarik kita perlu menggunakan Paket Godaan. Godaan yang kita inginkan akan kita dapatkan apabila kita sudah melakukan perilaku yang diperlukan.

Misalnya kita ingin membuka media sosial FB dan IG, aktivitas tersebut bisa kita lakukan setelah kita membuka dan membaca al Quran Digital. Jadi rangkaian kebiasaan sekarang (Shalat) kemudian Kebiasaan yang diperlukan (Mengaji) diakhiri dengan kebiasaan yang diinginkan (buka media sosial).

Untuk lebih memudahkan penerapan perilaku baik agar menjadi kebiasaan kita dapat bergabung ke komunitas yang memiliki kebiasaan serupa, sayangnya saya juga tidak menjalankan panduan ini.

Menjadikannya Mudah

Kecenderungan kita sebagai manusia adalah selalu ingin yang mudah perilaku baik yang mudah akan mudah pula menjadi kebiasaan baik. Manusia takdirnya selalu mencari upaya yang sekecil mungkin.

Target untuk selalu shalat berjamaah di mesjid maka hambatan yang mungkin timbul harus dihilangkan. Pakaian harus mudah dijangkau, saya selalu menggunakan sarung demi alasan "kepraktisan", bila ada mushola yang dijangkau dengan jalan kaki itu lebih baik.

Menurut buku ini berapa lama perilaku tidak lebih penting daripada berapa sering perilaku itu dilakukan. Beberapa kebiasaan baru sebaiknya bisa dilakukan dalam waktu dua menit, misalnya saya menargetkan membaca buku-buku agama, maka boleh dimulai dg hanya dua menit membuka-buka buku agama namun berulang ulang sebagai pembuka kebiasaan baru lambat laun akan menjadi kebiasaan baru yang produktif. 

Menjadi Memuaskan

Ganjaran yang memuaskan akan lebih mudah diulang dan menjadi kebiasaan. Seringkali kebiasaan baru membutuhkan waktu yang lama untuk mendapat ganjaran. 

Demi alasan kesehatan saya ingin berbuka dengan sederhana menghindari kue-kue yang terlalu manis. Ganjaran atas perilaku tersebut kan tidak langsung didapatkan. Menurut Clear sebaiknya diciptakan ganjaran jangka pendek. 

Atas perilaku berbuka sederhana kita dapat menghemat uang belanja, yang bisa digunakan untuk membeli makan masyarakat berbuka bersama di mesjid atau memberi buka puasa bagi orang yang tidak mampu atau anak panti asuhan. 

Ganjaran tersebut akan membantu membentuk kebiasaan kita karena kita mendapatkan kepuasan bisa membantu orang lain yang bernilai ibadah dan pahala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun