Pada bagian kedua dipaparkan tentang teori kesukaran yang berguna. Anak-anak disleksia yang kesulitan belajar dimasa kanak-kanaknya ternyata banyak menjadi orang sukses karena mentalnya terbentuk menghadapi kesulitan sejak usia dini.
Di bab selanjutnya diceritakan tentang dokter Freireich yang sejak kecil mengalami kesulitan hidup terjebak dalam kemiskinan dan akhirnya berhasil menjadi ahli yang menemukan obat bagi penderita kanker darah pada anak, kesulitan sejak kecil menjadikan mental baja dalam melakukan pengobatan dan penelitian di tempat yang sangat berat.
Pada bagian akhir buku dijelaskan tentang batas batas kekuasaan. Kekuasaan yang berlebihan percaya dirinya bisa memberikan pelajaran pahit, kasus perlawanan yang terjadi di Irlandia Utara kepada tentara Inggris.
Pada bab delapan, cerita balas dendam (orang yang memiliki kekuasaan untuk melakukannya) karena musibah yang dialami ternyata memberikan dampak tidak seperti yang diharapkan, bahkan berdampak negatif kepada masyarakat. Dua kisah nyata dengan akhir yang berbeda karena perbedaan cara merespon musibah yang dialami.
Pada bab akhir diceritakan tentang sebuah kota kecil di Prancis yang berani menghadapi kekuasaan ketika Jerman melakukan kolonialisasi di Prancis. Kota kecil Le Cahmbon yang diisi oleh orang yang memiliki prinsip dan pengalaman menghadapi kesulitan sebagai kekuatan.Â
Buku ini sangat bagus, memberikan kepercayaan diri bagi yang "lemah" dan menyadarkan pada yang kuat bahwa dia tidak sekuat yang dibayangkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H